Dark/Light Mode

Presiden Kumpulin Parpol Di Istana

PPP: PKS Jangan Sewot Dong

Rabu, 10 Mei 2023 07:50 WIB
Juru Bicara PPP Achmad Baidowi. (Foto: ANTARA/HO-Humas PPP/aa)
Juru Bicara PPP Achmad Baidowi. (Foto: ANTARA/HO-Humas PPP/aa)

 Sebelumnya 
Terpisah, pengamat komuni­kasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing meyakini, manuver dan gerakan Presiden Jokowi dalam pusaran Pemilu 2024 bermaksud baik.

“Presiden menginginkan pe­milu berlangsung damai. Tidak terjadi polarisasi. Dan program­nya yang belum terselesaikan, uta­manya IKN, dipastikan berlanjut. Tapi memang butuh kehati-hatian. Misalnya dengan menemui selu­ruh partai politik,” kata Emrus kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Erick: Hak Karyawan BUMN, Saya Jaga Sekuat Tenaga

Berbeda, Suko Widodo, pa­kar komunikasi dari Universitas Airlangga yang juga Ketua Aso­siasi Komunikolog Indonesia menyatakan, lazimnya, dalam komunikasi politik di dunia, presiden petahana tidak begitu cepat dan kentara bicara soal calon presiden selanjutnya.

“Nanti ketika partai poli­tiknya sudah menetapkan calon presiden dan didaftarkan ke KPU, baru presiden petahana bolehlah turut membantu kam­panye capres ini secara serius berkeliling,” tuturnya kepada wartawan.

Baca juga : Kenapa NasDem Tidak Diundang Dalam Pertemuan Bos Parpol Di Istana? Ini Jawaban Jokowi...

Sebelumnya, politikus PKS, Mardani Ali Sera heran dengan Presiden Jokowi yang mengaku sengaja tak mengundang Partai NasDem karena dianggap sudah membentuk koalisi sendiri. Pa­dahal, partai besutan Surya Paloh ini belum resmi keluar dari partai koalisi pemerintahan Jokowi.

“Kalau kumpulnya bahas ten­tang negara, NasDem diundang dong. Kalau perlu, PKS, yang di luar koalisi pemerintahan diun­dang semua. Kalau mau bahas yang khusus, di tempat lain, jangan di Istana Negara,” saran Mardani.

Baca juga : PDIP Mau Jadi Lokomotif

Mardani juga bertanya-tanya mengapa Jokowi kerap terlihat cawe-cawe dalam pembentu­kan koalisi jelang Pemilu 2024. Bahkan kerap menyampaikan pilihan politiknya terhadap kan­didat penerusnya.

Mestinya, presiden membiar­kan dinamika politik berkembang dan tak membatasi jumlah calon yang akan berkontestasi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.