Dark/Light Mode

Wedangan Dengan Prabowo, Gibran Tunjukkan Mampu Berkomunikasi Dengan Siapapun

Rabu, 24 Mei 2023 20:12 WIB
Pertemuan Gibran Rakabuming Raka dengan Prabowo Subianto. (Foto: Instagram Prabowo)
Pertemuan Gibran Rakabuming Raka dengan Prabowo Subianto. (Foto: Instagram Prabowo)

Pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sejatinya pertemuan biasa antara wakil pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Wedangan di angkringan Omah Semar, Solo, diawali dengan pertemuan empat mata Prabowo dan Gibran. Lalu sekelompok orang yang menyebut dirinya relawan Jokowi dan Gibran se-Jawa Tengah dan Jawa Timur, datang dan menyatakan dukungan. Mereka menyatakan lebih memilih Prabowo karena dianggap satu-satunya capres yang terang-terangan memberikan komitmen untuk meneruskan program Presiden Jokowi.

Wedangan dengan bonus dukungan membuat Prabowo sumringah. Sementara, pendukung Ganjar marah, karena menganggap Gibran terlalu jauh melangkah. Sekjend DPP PDIP Hasto Kristianto bahkan dengan segera memanggil Gibran ke Jakarta. Seketika jagad politik Indonesia hangat pasca-wedangan Prabowo dengan Gibran. Senin pagi (22/5/) Gibran hadir di DPP PDIP.

Dari peristiwa tersebut, Kongres Rakyat Nasional (Kornas) menyampaikan pandangan sebagai berikut:

Baca juga : Dipanggil DPP PDIP Usai Relawan Dukung Prabowo, Gibran Dibela Warganet

Pertama, Gibran menunjukkan dirinya sebagai tuan rumah yang baik dengan menerima kunjungan dari siapa pun di kotanya. Selain dengan Prabowo, Gibran pernah bertemu dengan tokoh-tokoh nasional seperti Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, hingga Anies Baswedan.

Kedua, Gibran hakikatnya adalah manusia merdeka. Maka tidak fair dan tidak adil jika setiap tindakannya selalu dianggap mewakili sikap Presiden Jokowi. Jika banyak tokoh mendatangi Gibran untuk kepentingan apa pun, tidak boleh dikaitkan kepada Presiden Jokowi. Maka segala bentuk akibat yang muncul dari tindakan Gibran harus menjadi tanggung jawab dirinya sendiri, bukan ayahnya.

Ketiga, deklarasi dukungan relawan Jokowi dan Gibran se-Jawa Tengah dan Jawa Timur kepada Prabowo adalah hal biasa. Relawan memiliki kebebasan memilih sosok yang dianggap lebih baik. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul dan kebebasan menyatakan pendapat adalah hak setiap warga negara yang dijamin konstitusi.

Baca juga : Sowan Ke Habib Luthfi, Prabowo Hadiahkan Keris, Dukung Perbaiki Situs Sejarah

Keempat, relawan Jokowi dan relawan Gibran tidak memiliki kewajiban untuk mendukung Ganjar Pranowo. Mereka berhak menentukan sikap terkait capres yang dianggap mampu menjawab kepentingan dan kebutuhan mereka.

Kelima, wedangan Prabowo dan Gibran justru harus diapresiasi. Tindakan Gibran menjadikannya tokoh yang mampu berkomunikasi dengan baik dengan dengan semua capres. Gibran ingin memastikan bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung damai dan penuh kegembiraan. Maka, Gibran seharusnya didukung dan didorong untuk mengambil inisiatif sebagai fasilitator "wedangan politik nasional".

Keenam, kelompok relawan Jokowi hanya memiliki kewajiban memenangkan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019, serta mengawal Jokowi hingga (20/10 /2024). Berharap kelompok relawan Jokowi akan mendukung Ganjar tentu wajar. Namun, jika sebagian mendukung selain Ganjar pun harus diterima dan dihargai.

Baca juga : Survei Indikator: Ganjar Ungguli Prabowo Di 3 Pasangan Capres-Cawapres

Ketujuh, Prabowo adalah bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi. Tindakan Prabowo yang melakukan "roadshow" ke berbagai tokoh dan tempat harus diapresiasi. Prabowo berhasil keluar dari "bungkus eksklusivitas".

Kedelapan, Gibran telah menunjukkan kemampuannya menjadi tokoh sentral dalam dinamika politik menuju Pemilu 2024. Pusat negosiasi politik perlahan digeser dari Jakarta ke Solo. Maka tindakan Gibran harus didukung sehingga politik tidak selalu menegangkan. Jika Presiden Jokowi menginisiasi pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, maka Gibran memindahkan negosiasi politik nasional dari Jakarta ke Solo.

Semoga pertemuan Gibran dengan DPP PDIP menghadirkan dan menghasilkan kesepakatan baru. Memastikan bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung damai. Sebagai pesta demokrasi, Pemilu 2024 harus menghadirkan sukacita dan kegembiraan, dan Ganjar Pranowo akan menjadi Presiden kedelapan.


 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.