Dark/Light Mode

Yang Sakit 3.909 Orang

Innalillahi, Petugas KPPS Meninggal Bertambah Lagi

Minggu, 18 Februari 2024 07:25 WIB
Ketua KPU Hasyim Asy’ari. (Foto: KPU)
Ketua KPU Hasyim Asy’ari. (Foto: KPU)

 Sebelumnya 
Kata dia, rekomendasi itu berdasarkan kejadian pada Pemilu 2019, ada 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit.

Beberapa rekomendasi yang dikeluarkan, jelas Ari soal pembatasan usia yaitu 18-55 tahun, skrining kesehatan yang ketat dan perlu memberi jeda waktu pada petugas KPPS untuk beristirahat. Sayangnya, untuk rekomendasi diberikan jeda istirahat bagi petugas ba­dan ad hoc tidak bisa direalisasikan.

“Undang-Undang Pemilu menyebut­kan bahwa mereka harus menyelesaikan penghitungan sampai selesai, bahkan sampai pagi,” ujar Ari dalam keterangan­nya, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga : Caleg Depresi Nggak Usah Malu Ya Berobat

Prof Ari mengatakan, pada penyeleng­garaan Pemilu 2029 perlu ada pencega­han lebih ketat lagi. Seperti, melakukan pemeriksaan skrining kesehatan yang ketat terlebih dahulu terhadap petugas KPPS dan waktu jam kerja dibatasi.

“Orang itu bekerja keras selama 8 jam, setelah itu istirahat, mandi dan tidur. Kalau ini tidak dipenuhi pasti akan terjadi sesuatu,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya menerima laporan se­banyak 27 kasus kematian petugas KPPS.

Baca juga : Rayo Vallecano Vs Real Madrid, Misi Amankan Kursi Puncak

Dia mengatakan, para petugas KPPS itu dinyatakan meninggal sebelum, saat berlangsung, hingga sesudah hari pemun­gutan suara. “Laporan itu berdasarkan data sementara periode 10-15 Februari 2024,” ujar Nadia dalam keterangannya, Jumat (16/2/2024).

Nadia mengungkapkan, penyakit jantung paling banyak mendominasi pe­nyebab kematian, yakni sembilan kasus, dan delapan kasus masih dikonfirmasi penyebabnya. Empat kasus kecelakaan, lalu masing-masing dua kasus septic shock dan tidak memiliki komorbid.

“Kemudian masing-masing satu ka­sus kematian karena acute respiratory distress syndrome dan juga hipertensi,” sebut Nadia.

Baca juga : Kejuaraan Bulutangkis Asia 2024, 2 Skuad Garuda Angkat Koper

Nadia juga merinci paling banyak ka­sus kematian KPPS ditemukan di Jawa Tengah dengan tujuh kasus. Jawa Timur dan Jawa Barat lima kasus, DKI Jakarta tiga kasus.

Selanjutnya, dua kasus kematian di Banten dan Sumatera Selatan, serta masing-masing satu kasus di Sumatera Utara, Riau, dan Sulawesi Utara.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 18 Februari 2024 dengan judul Yang Sakit 3.909 Orang, Innalillahi, Petugas KPPS Meninggal Bertambah Lagi

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.