Dark/Light Mode

Dianggap Tak Netral Di Pilkada

Risma Diserang Warganet

Sabtu, 28 November 2020 07:24 WIB
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. (Foto: Instagram)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Menurutnya, video itu tidak akan pernah ada, bila sejak awal Risma memposisikan diri sebagai pemimpin yang mengayomi semua pasangan calon dan bertindak netral. Dengan posisi netral itu, nilainya, semua masyarakat akan memuja Risma sebagai seorang pemimpin yang bersikap negarawan.

Faktanya, jelas Arif, Risma bertindak selaku politisi yang justru dalam beberapa kesempa tan menyampaikan, bahwa Kota Surabaya akan rusak jika dipimpin selain paslon Eri Cahyadi - Arjuji yang diusung PDI Perjuangan. “Ini hal biasa dalam politik, yang bisa kita sebut dengan kam panye negatif. Pak Machfud dengan lapang dada dan kesatria membiarkan kejadian itu, ka rena bagian dinamika politik,” ujar Anggota DPRD Surabaya ini.

Dia juga meminta masyarakat Kota Surabaya untuk tidak terpengaruh dengan upaya playing victim yang sedang dijalankan tim paslon Eri Cahyadi - Armuji dengan mengkonsolidasikan pasukan medsos. Sejak awal , lanjutnya, calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin mendapatkan banyak kampanye negatif yang menjurus ke kampanye hitam.

Namun sebagai abdi Bhayangkara, Machfud memiliki niat tulus membangun Kota Surabaya. Mantan Kapolda Jawa Timur (Jatim) ini tetap terus bergerak menyapa masyarakat, menyadarkan masyarakat, agar Surabaya bisa naik level dan merata pembangunannya.

Baca juga : KSAD: Laporkan Jika Ada Anggota Tidak Netral Di Pilkada

Pilkada Surabaya 2020 diikuti dua paslon. Yakni paslon Eri Cahyadi - Armuji. Paslon nomor urut 01 ini diusung PDI Perjuangan dan didukung PSI. Mereka juga dapat tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan paslon nomor urut 02, Machfud Arifin-Mujiaman diusung koalisi delapan partai. Yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Nasdem.

Polda Kerahkan 15.840 Personil

Kepolisian daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) akan mengerahkan 15.840 personil untuk mengamankan wilayah hingga seluruh tahapan Pilkada yang tersisa.

Baca juga : Pengumuman! Tiket Kereta Untuk Natal Dan Tahun Baru Sudah Bisa Dipesan

Hal ini diungkap Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta, untuk mengamankan wilayah di sisa masa kampanye, hari pencoblosan hingga masa penghitungan suara di 19 daerah di Jatim. Ribuan personil ini, sebut dia, akan dibantu unsur-unsur pengamanan lainnya.

Hal ini demi mengantisipasi hal-hal di lapangan saat mulai pendaftaran pasangan calon (paslon), kampanye, pencoblosan hingga penghitungan surat suara. “Kami akan dibantu TNI sebanyak 5.445 personil, Satpol PP 1.991 personil dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) sebanyak 119.231 orang,” ujarnya, kemarin.

Selain itu, pihaknya juga sudah memetakan wilayah untuk mengantisipasi terjadinya konflik atau kerawanan lain saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak berlangsung. “Dari pantauan di lapangan, untuk kondisi saat ini kema nanan terpantau lancar, aman dan kondusif,” ujar Nico.

Pilkada serentak 2020 ini, lanjutnya, berbeda dengan tahun sebelumnya, karena digelar saat pandemi Covid-19. Sehingga semua pihak harus tetap menaati Protokol Kesehatan (Prokes). Dia pun mengingatkan agar jangan sampai ada klaster Pilkada, yang akan menimbulkan persoalan baru.

Baca juga : Pengawas Daerah Kudu Beberin Wilayah Rawan Serangan Fajar

“Semua peserta Pilkada, mulai paslon, pendukung dan masyarakat hingga petugas PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan red) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara red) yang ada TPS (Tempat Pemungutan Suara), semua harus mematuhi prokes (protokol kesehatan red). Ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya. [EDY/SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.