Dark/Light Mode

Pilpres 2024 Ikut Pola Filipina?

Minggu, 15 Mei 2022 06:45 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
“Kebohongan yang dikampanyekan secara terus-menerus dan sistematis akan berubah menjadi kebenaran,” demikian doktrin Goebbels yang paling terkenal dan banyak diikuti. Terutama saat kampanye. Sampai sekarang. Dimanapun.

Dalam Pilpres Filipina, banyak sekali influencer yang terlibat. Salah satunya Arnel Agravante, seorang YouTuber. Kepada para pengikutnya dia mengaku mengetahui bagaimana Ferdinand Marcos Jr, menjadi kaya.

Baca juga : Marcos, "Enak Zamanku Tho"

“Ferdinand Marcos Sr,” katanya, “tidak menjarah uang negara seperti yang diberitakan. Tapi, Marcos Sr diberikan emas berton-ton oleh keluarga kerajaan yang tertutup di Filipina”.

Kisah “emas kerajaan” itu sudah dibantah banyak pemeriksa fakta bahkan oleh Marcos Jr. Tapi Agravante tetap mengulangnya. Terus menerus. “Karena kami adalah bagian dari media alternatif,” dalihnya.

Baca juga : 24, Mencari "Orang Kuat"

Seorang juru bicara YouTube mengatakan perusahaannya telah menghapus lebih dari 400.000 video karena melakukan ujaran kebencian, pelecehan, dan misinformasi pemilu.

Tapi upaya itu tidak mengakhiri persaingan tidak sehat menuju kursi Filipina 1. Para pegiat media sosial selalu punya cara untuk mencari celah. Apa yang mereka lakukan? Live streaming! Terutama saat kampanye.

Baca juga : "Korupsi 2049"

Streaming langsung, tidak bisa disensor. Semuanya lancar jaya. Termasuk membanjiri publik dengan hoax dan disinformasi. Ini sangat mengkhawatirkan. Karena, dengan “informasi” itu, rakyat bisa mendapatkan tokoh yang salah. Yang indah di luar, tapi busuk di dalam.

Pertanyaannya: seberapa kuat pola atau taktik itu akan “diterapkan” dan mewarnai Pilpres Indonesia 2024? (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.