Dark/Light Mode

Bukan Hanya “Konsumsi Orang Dewasa”

Kamis, 11 Agustus 2022 06:39 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Masyarakat juga mengawal. Tidak ada yang terbelah. Tak ada cebong kampret atau kadrun. Tidak ada polarisasi. Semua bersatu menginginkan tegaknya keadilan dan terungkapnya kebenaran.

Inilah cermin Indonesia sesungguhnya: bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dengan semangat itu, serta komitmen, kerjasama serta totalitas, segala rintangan, hambatan serta gangguan, bisa dihadapi. Semua target bisa dicapai.

Baca juga : Ketika Pagar Dan Jendela Pecah

Pola ini mestinya menjadi pemandu menghadapi persoalan atau kasus-kaksus lain. Apa pun. Karena, masih banyak kasus serta “puncak” masalah bangsa ini yang harus dipecahkan.

Yang menjadi perhatian publik, misalnya kasus Harun Masiku yang sudah lebih 900 hari belum tertangkap. Korupsi yang masih marak, serta kasus-kasusnya yang bahkan bernilai triliunan.

Baca juga : Sapi Kita Di Senat Australia

Yang terbaru, kemarin ada kabar bahwa harga mie instan akan naik tiga kali lipat. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengingatkan, kemungkinan ini terjadi akibat terganggunya impor gandum dari Rusia dan Ukraina. Gandum adalah bahan baku mie instan.

Kalau kasus “polisi tembak polisi” menjadi konsumsi orang dewasa, maka mie instan menjadi konsumsi seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya orang dewasa. Kalau harganya naik tiga kali lipat, makanan ini bukan lagi menjadi makanan rakyat.

Baca juga : Perang Di Sana Perang Di Sini

Inilah tantangan lain yang harus dipecahkan dan dituntaskan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.