Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Talk show di televisi, pekan lalu itu menyulut bom. Ada suap. Pengaturan skor. FIFA menyebutnya match fixing. Orang Italia menyebutnya Calciopoli yang pernah membuat Juventus dilucuti gelarnya serta diturunkan ke kasta rendah.
Kasus yang sekarang heboh terjadi di final Piala AFF 2010. Timnas Indonesia dan Malaysia ketemu di final. Delapan tahun lalu. Cukup lama. Semuanya berawal ketika Indonesia yang sangat diunggulkan menjadi juara, “tiba-tiba” keok. Bagaimana tidak, di babak grup Indonesia melumat Malaysia 5-1. Wajar kalau ketika ketemu lagi di final, Indonesia sangat diunggulkan. Ternyata di leg pertama di Kuala Lumpur, Indonesia kalah 0-3.
Baca juga : Olahraga Dan Runtuhnya Mahkota
Sakit. Sakit sekali. Itulah yang dirasakan penonton di Stadion Bukit Jalil. Ratusan juta penonton di Indonesia tak kalah kecewanya. Nyesek. Final AFF 2010 adalah kesempatan terbaik Indonesia untuk meraih piala yang belum pernah direngkuh itu. Wajar kalau penonton se-Indonesia dilanda euforia. Dari Indonesia banyak yang berangkat ke Malaysia. Di antaranya, salah satu parpol yang mencarter pesawat. Hanya untuk menonton pertandingan. Menantikan Indonesia juara.
“Suasana juara” dalam pesawat romobongan parpol itu sangat terasa. Banyak yang menebak Indonesia akan menang 3-0. Paling rendah, menang 2-1. Ketua Umum parpol tersebut, yang dikenal sangat gila bola, juga terjangkiti euphoria juara.
Baca juga : Kata-Kata Dan Perut
Di Stadion, suasananya sangat meriah. Penonton Indonesia yang kabarnya dijatah dua gate, tampaknya melampaui kapasitas. Meluber. Mereka datang dari seluruh penjuru Malaysia. Termasuk dari Sarawak dan Singapura. Pejabat Indonesia yang menonton di tribun VIP tak kalah banyaknya.
Saya bisa merasakan atmosfernya di stadion itu. Bendera Merah Putih raksasa berkibar, melintasi kepala penonton. Di pegang estafet dari kursi paling bawah sampai ke atas. Mereka bersorak. Membuka baju. Melambaikan bendera Merah Putih kecil.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.