Dark/Light Mode

Sama-sama “Wani Piro”

Minggu, 5 Februari 2023 06:12 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Politik transaksional yang kian terbuka di segala lapisan, menggambarkan bahwa kualitas demokrasi kita memang belum meningkat.

Kondisi ini tergambar dari laporan indeks demokrasi terbaru yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU), Februari 2023. Peringkat Indonesia turun dari 52 ke 54, walau skornya di banding tahun sebelumnya, sama.

Alarm ini mestinya menjadi bahan evaluasi serius untuk melahirkan kebijakan dan aksi luar biasa. Bukan lagi sekadar imbauan “calon wakil rakyat jangan memanfaatkan kelemahan dan kemiskinan rakyat, dan rakyat jangan memeras wakil rakyat”.

Baca juga : 9 Bulan Yang Menentukan

Memang, ini imbauan sangat bijak dan ideal. Sama idealnya dengan imbau an “awas, hanya karena lima pu luh ribu anda menderita selama lima tahun”.

Namun, itu saja tidak cukup. Perlu langkahlangkah luar biasa semua pihak. Apalagi ada sebagian politisi yang merasa bahwa keterbatasan rakyat justru menjadi lahan subur untuk dimanfaatkan.

Sementara di sisi lain, ada juga rakyat yang merasa terbantu. Yang penting ada “sesuatu” yang disodori di depan mata saat itu juga. Dalam kondisi serba susah, situasi ini menjadi sebuah kewajaran.

Baca juga : Ironi Yang Telanjur Biasa

Kenapa kondisi ini menjadi “kewajaran”? Antara lain karena ada contoh yang diperlihatkan orang-orang atas: politik wani piro. Politik barter. “Kalau para elite politik bisa, kenapa kita tidak!?”.

Ketika politik seperti ini terus berkembang, selain merongrong demokrasi, juga akan melahirkan penyalahgunaan wewenang, membuka pintu korupsi, menumbuhkan antipati, serta menyuburkan segala jenis transaksi ekonomi politik yang negatif.

Kalau rakyat dan para elite politik sudah sama-sama memasang spanduk “kami siap menerima serangan fajar”, semua orang sudah tahu apa dampaknya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.