Dark/Light Mode

Bukan Bangsa Berbasis Viral

Minggu, 26 Februari 2023 06:46 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Jangan sampai bangsa yang berlandaskan hukum ini berubah menjadi bangsa yang berlandaskan viral. Jangan juga rakyat hanya “menikmati” viralnya saja, hebohnya sesaat. Perlu langkah langkah sistematis, preventif dan kon sisten. Perbaikan total dan mendasar.

Kasus Mario Dandy yang sekarang lagi heboh misalnya. Kalau tidak viral, tidak akan seramai dan sereaktif ini. Mario, 20 tahun, menganiaya David dengan keji. David, anak 17 tahun itu, koma, tak sadarkan diri.

Setelah viral, kotak pandora pun terbuka. Ternyata, bapaknya Mario, Rafael Alun Trisambodo, merupakan pegawai pajak yang memiliki kekayaan sampai 56 miliar rupiah.

Baca juga : Jangan Ada Gaduh Baru

Kalau kekayaannya dikumpulkan secara wajar, tidak masalah. Tidak bisa diganggu gugat. Itu hak asasi manusia.

Namun, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pernah melakukan penelusuran. PPATK mela porkan transaksi mencurigakan yang dilakukan Rafael ke KPK.

KPK yang kemudian menganalisis sejak 2012 sampai 2020 kemudian melaporkannya ke Kementerian Keuangan. Hasilnya? Setelah viral, kasus ini baru meledak.

Baca juga : “Tragedi Lupa”

Ternyata, juga terungkap, sebanyak 13.000 pegawai Kemenkeu, belum menyetor Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Ini menggambarkan adanya kelemahan dalam hal evaluasi dan tindak lanjut. Kurang preventif. Panas-panas tai ayam. Cepat lupa.

Dulu, ada sistem waskat, pengawasan melekat. Jangan sampai sekarang justru berubah menjadi “perlindungan melekat”, saling melindungi.

Baca juga : Maling Pintar, Maling Bodoh

Kasus pegawai pajak legendaris Gayus Tambunan, sebenarnya menjadi salah satu puncak kasus penyelenggara negara. Saat itu, heboh. Masyarakat sangat geram.

Para pejabat kemudian berucap, “mari kita jadikan kasus ini sebagai mo mentum perbaikan. Semoga ini yang terakhir. Jangan ada lagi Gayus-Gayus lainnya”.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.