Dark/Light Mode

Teror Impor Bikin Tekor

Jumat, 17 Maret 2023 05:12 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Lagi-lagi, keranjingan impor yang dilakukan sebagian pengusaha kita bikin banyak pihak geleng-geleng kepala. Betapa tidak, baju bekas dan sepatu bekas saja diimpor ke dalam negeri. Padahal, impor seperti ini sangat bahaya, baik bagi ekonomi maupun kesehatan. Maka, sangat pantas Presiden Jokowi marah terhadap hal ini.

Selama ini, sebagian pengusaha kita kecanduan dengan impor. Apa saja mereka datangkan dari luar negeri. Mulai dari barang-barang bermerek dan teknologi tinggi, sampai benda-benda remeh temeh, yang seharusnya bisa dibuat di dalam negeri. Kecanduan impor ini sudah menjadi seperti teror.

Kondisi ini jelas membuat miris. Pasar kita, yang begitu gemuk, malah dijejali dengan barang-barang produk asing. Alhasil, barang produksi dalam negeri kalah saing. Beberapa tidak laku, bahkan pabriknya harus tutup.

Baca juga : Gelar Rakor, Menpora Amali Cek Persiapan F1Powerboat

Impor memang tidak haram. Sebab, tidak semua barang bisa diproduksi di dalam negeri. Namun, bukan berarti semua barang bisa diimpor. Para pengusaha harus punya keberpihakan terhadap industri dalam negeri. Karena, kalau semua impor, perusahaan-perusahaan kita susah berkembang. Alhasil, ekonomi pun sulit. 

Untuk baju bekas, impor tersebut mengandung dua potensi bahaya. Pertama, dengan impor tersebut, perusahaan tekstil di dalam negeri akan terganggu. Penjualan bisa berkurang. Imbasnya, para bisa menimbulkan PHK.

Kedua, impor tersebut juga berpotensi membawa virus penyakit. Sebab, tidak ada jaminan baju bekas yang diimpor itu benar-benar bersih. Ada kemungkinan di baju itu menempel virus tertentu dari mantan pemiliknya di luar negeri.

Baca juga : Impor Beras Bakal Rugikan Petani

Untuk mengatasi kecanduan impor ini memang tidak mudah. Butuh kerja dan partisipasi semua pihak. Dari pemerintah, harus membuat regulasi yang lebih ketat dalam pembatasan impor. Jangan semua yang diajukan importir disetujui. Kalau barang-barang itu bisa dibuat atau diproduksi di dalam negeri, jangan berikan izin impor.

Di sisi lain, pemerintah juga harus terus memberi kemudahan bagi industri dalam negeri agar semakin bergeliat. Sehingga bisa berproduksi tinggi, dengan kualitas barang-barang yang dihasilkan jempolan. Dan yang harus diingat adalah, kemudahan juga penting agar harga produk kita kompetitif.

Untuk pengusaha, jangan melulu mengutamakan keuntungan. Perhatian juga kondisi industri dan pertanian dalam negeri. Seraplah barang milik industri dan pertanian kita. Dengan begitu, selain mendapatkan untung, pengusaha juga ikut membantu membangkitkan ekonomi.

Baca juga : Program MPMB Kemenag Bikin Masjid Lebih Moderat

Sedangkan untuk masyarakat, harus mulai peduli dengan produk yang dibeli. Pertimbangannya jangan cuma asal murah atau utamakan yang berkualitas tinggi, tapi juga tolong lihat produk itu buatan mana. Mari kita mulai mencintai dan menggunakan produk dalam negeri. Kalau kita mau sedikit berusaha mencari, banyak juga lho produk dalam negeri yang berkualitas.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.