Dark/Light Mode
Sebelumnya
Indonesia sebenarnya sudah punya “modal” menghadapi bencana, relawan dari berbagai kalangan, pemerintah, swasta, ormas, selalu siap siaga. Orang Indonesia, juga lebih siap mental. Seperti yang dialami para pemain Timnas Indonesia saat terkena gempa Lombok. Pelatih Luis Milla dari Spanyol ketakutan, orang Indonesia “biasa” saja.
Namun, bukan karena rakyat sudah terbiasa, lantas pemerintah ikut-ikutan menganggapnya sebagai hal biasa. Tidak. Rakyat tidak bisa digerakkan dengan cara auto-pilot dalam menghadapi dan mengantisipasi bencana. Pemerintah perlu bergerak cepat dan aktif. Perlu ada hal-hal mendasar dan luar biasa sebagai langkah mitigasi bencana.
Kita semestinta tak lagi berkutat mengenai hilangnya alat pendeteksi tsunami, kurangnya koordinasi, korupsi anggaran bencana, atau politisasi bencana. Itu sudah lewat. Dan tak pantas. Kita mestinya sudah jauh melangkah ke depan. Menjadi negara paling inovatif dalam bidang penanggulangan bencana. Menjadi penemu semua alat pendeteksi bencana. Melahirkan penelitian hebat. Itu bisa menjadi sumbangan besar Indonesia kepada dunia. Untuk kemanusiaan.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.