Dark/Light Mode

Riuh Berebut Suara Anak Muda

Kamis, 4 Januari 2024 06:04 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Dengan jumlah yang hampir 55 persen ini, wajar kalau suara mereka sangat menentukan. Semua ingin dianggap sebagai pro anak muda.

Anies Baswedan baru-baru ini menggebrak dengan live Tiktoknya. Prabowo dengan aksi gemoinya. Ganjar sudah lebih dulu dengan aksi-aksinya di medsos dengan gaya bernuansa anak muda.

Anak-anak muda ini sangat kritis dan to the point. Mereka tidak perlu lagi dengan janji-janji “kami akan…”. Mereka realistis dan butuh bukti.

Baca juga : 2024, Menunggu Raja Midas

Kalau janji-janji itu tak ditepati, anak-anak muda ini bisa bereaksi. Reaksinya sulit diduga. Apalagi, ini pengalaman pertama Indonesia menggelar pemilu yang pemilihnya didominasi anak-anak muda.

Bisa saja timbul kekecewaan berjamaah yang ditumpahkan via medsos.Anak-anak muda ini adalah penguasa dan raja di medsos.

Kita ingat misalnya, ketika seorang anak muda di Lampung berhasil melambungkan isu jalan raya yang rusak di daerahnya menjadi isu nasional. Saat itu heboh. Presiden Jokowi sampai turun langsung ke lapangan.

Baca juga : Kasus KPK, Semoga Nadir Ke Zenit

Di Hong Kong, jutaan orang pernah turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran. Penggeraknya, anak-anak muda. Salah satu senjatanya: medsos.

Karena itu, suara dan sikap anak-anak muda yang jumlahnya puluhan juta itu tidak bisa dianggap sepele.Mereka seringkali sulit ditebak.

Kalau para politisi senior ada yang beranggapan bahwa “curang-curang sedikit” tidak apa-apa, dalam perspektif anak muda, itu tidak bisa ditolerir. Milenial dan Gen Z lebih kritis. Mereka butuh kejujuran.

Baca juga : Pemilu Indonesia Masuk “10 Besar”

Seperti survei yang dilakukan CSIS terhadap para pemilih muda akhir 2022 lalu misalnya. Survei tersebut memperlihatkan bahwa Milenial dan Gen Z membutuhkan karakter “pemimpin yang jujur serta tidak korupsi”. Itu jawaban teratas yang mereka sampaikan.

Kalau pemimpinnya jujur dan tidak korupsi, anak-anak muda ini tak dirampas hak-haknya. Anggaran negara bisa bisa dioptimalkan. Mereka juga tak akan lagi terjerat pinjol Rp 5,1 juta setahun dengan bunga mencekik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.