Dark/Light Mode

Mana Yang Lebih “Seksi”?

Minggu, 3 Maret 2024 06:35 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Apakah Orde Baru yang menarik dan kembali bangkit ataukah Reformasi yang gagal? Atau, rakyat memang membutuhkan “sesuatu” yang baru di antara dua “orde” tersebut?

Pertanyaan itu menyertai hasil (sementara) Pemilu 2024. Fenomena ini menarik, karena Reformasi “baru” berusia 25 tahun. Belum tua-tua amat. Belum mapan. Belum banyak yang direform.

Untuk membandingkan dan menjawab mana yang lebih “seksi” antara Orde Baru dan Reformasi, memang butuh pendalaman. Namun, dalam beberapa tahun ini, kita dihadapkan kepada beberapa kegagalan “sistemik” dan institusional yang cukup parah.

Baca juga : Isu-isu Panas Di Ujung Februari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang menjadi biang utama runtuhnya Orde Baru, bertunas kembali di tengah lemahnya institusi. Sekarang, nyaris semua lembaga telah terkontaminasi korupsi. Termasuk lembaga hukum.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) misalnya, seolah tak bergigi dengan integritas yang semakin rontok selama empat atau lima tahun terakhir. Bahkan, ada yang menyebutnya sudah terkubur.

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia, seperti dilaporkan Transparency International, selama dua tahun terakhir, menjadi yang terburuk sejak Reformasi Parah sekali.

Baca juga : Beras, Cabe dan Politik

Kolusi dan Nepotisme, juga cukup mengkhawatirkan. Dinasti politik tumbuh subur, terutama di daerah. Banyak yang memprediksi bahwa hasil pemilu legislatif 2024 akan mempertegas dominasi dinasti politik tersebut.

Kalau sekarang orang ribut dengan mahalnya harga beras atau maraknya impor, serta utang luar negeri yang kian bertambah, harapannya, dulu, bukan itu. Ekspektasinya tidak seperti itu.

Setelah Reformasi, bukannya tidak ada hal-hal positif. Cukup banyak positifnya. Namun, bagi rakyat, yang dibutuhkan bukan sekadar hal positif, tapi juga hilangnya semua budaya negatif yang sempat ditudingkan kepada Orde Baru.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.