Dark/Light Mode

Isu-isu Panas Di Ujung Februari

Kamis, 29 Februari 2024 06:15 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Para elite dan pejabat jangan terlalu asyik dengan “mainannya” sendiri. Jangan sibuk dengan kepentingan masing-masing. Rakyat tidak boleh dibiarkan berjalan seperti “auto pilot”.

Hari-hari ini, di ujung Februari, kita dihadapkan kepada beberapa isu menarik. Ada yang “lucu”, memprihatinkan, ironis juga kontroversi.

Kemarin misalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah rumah tahanan (Rutan) mereka sendiri. Penggeledahan itu dilakukan untuk mengusut dugaan korupsi (pungli) yang dilakukan pegawai KPK.

Menariknya, KPK menahan koruptor, lalu pegawai KPK mengkorupsi koruptor di tempat tahanan koruptor yang di jaga pegawai KPK di rumah KPK. Ini lucu. Ironis.

Ketika ironi itu berlangsung, mantan Ketua KPK Firli Bahuri yang dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Senin (26/2), tidak hadir atau mangkir.

Baca juga : Beras, Cabe dan Politik

Kuasa hukum Firli, Fahri Bachmid, saat itu mengaku tidak tahu keberadaan kliennya. Fahri mengaku lost contact. Firli menjadi tersangka kasus pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Ketika isu ini mengemuka, Komisi lainnya, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), para ketua dan seluruh anggotanya, menjalani pemeriksaan di kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Pemeriksaan ini terkait dugaan kebocoran data KPU.

Karena semua pimpinannya diperiksa, rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 yang seharusnya digelar di KPU, ditunda.

Sebenarnya, untuk DPR/DPRD misalnya, masingmasing caleg sudah ada yang melakukan penghitungan mandiri. Hasil dari KPU hanya sema cam “penegasan” keabsahan.

Dari hasil penghitungan mandiri tersebut, menurut beberapa sumber, DPR dan DPRD 20242029 tampaknya akan didominasi oleh dinasti politik dan dinasti ekonomi. Terutama di daerah. Hasil ini menjadi gambaran sementara wajah wakil rakyat lima tahun ke depan.

Baca juga : Angket Perut

Selain itu, terkait Pemilu, isu hak angket DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu, juga masih terus bergulir dan kian panas. Terjadi pro kontra.

Pro kontra juga terjadi menyusul pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Kenaikan pangkat kehormatan itu disematkan Presiden Joko Widodo dalam acara Rapim TNI Polri di Mabes TNI Cilangkap, kemarin.

Rangkaian peristiwa dan isu ini seperti mengisi atmosfer politik yang masih terasa sumpek, walau hari pencoblosan pemilu sudah berlalu.

Di tengah atmosfer yang memanas itu, sekali lagi: jangan abaikan rakyat. Perhatian terhadap rakyat jangan dino morduakan. Apalagi sekarang, harga beberapa kebutuhan pokok, terutama beras, mengalami kenaikan.

Baca juga : Heboh Kursi Dan Perut Rakyat

Para elite atau petinggi jangan terlalu asyik bermain di tataran atas, sementara kepentingan rakyat di bawah diurus seadanya atau tidak diorkestrasi dengan baik.

Walau hari pencoblosan sudah berlalu, jangan juga terlalu cepat melupakan rakyat. Jangan terlalu cepat untuk kembali menyibukkan diri dengan kepentingan pribadi dan kelompok.

Di tengah persoalan yang dihadapi rakyat, para elite politik semestinya mempertontonkan halhal baik dan bijak yang bisa sedikit menghibur serta menghadirkan kesejukan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.