Dark/Light Mode

Cikal Bakal Debat Capres

Kamis, 17 Januari 2019 07:42 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Lalu, Sri Bintang Pamungkas mewakili Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI). Di ujung kiri, Yusril Ihza Mahendra dari PBB. Semua peserta mengenakan jas. Berdasi. Sepatu mengkilat. Rambut kelimis. Rapi. KH Didin Hafidhuddin mengenakan peci. Keempat peserta duduk di kursi berukir.

Dua kursi di samping Amien dan di samping Yusril, tidak terisi, dibiarkan kosong. Kursi itu sebenarnya untuk “capres” lain yang ternyata tidak hadir. Di samping para “capres”, berdiri para mahasiswa. Berbaur dengan penonton.

Mereka sangat dekat dengan “capres”. Di belakangnya ada backdrop 1 x 3 meter berwarna putih. Di situ tertulis: Debat Calon Presiden RI. Tema: Membongkar Visi dan Misi Calon Presiden RI. Moderator debat, tiga orang.

Baca juga : Kerikil Debat

Semuanya dari UI. Ada Eep Saefullah Fatah, Harkristuti Harkrisnowo dan Imam Prasodjo. Walau belum punya pengalaman, pola serta tata caranya belum sempurna, debat berlangsung cukup menarik. Semua “capres” berusaha tampil habis-habisan. Sesekali debat berlangsung panas.

Amien misalnya, sempat menyentil kemampuan berbahasa Inggris Yusril. Mengenai program, semuanya mengatakan “akan”, karena memang belum punya pengalaman sebagai presiden. Acara tersebut mendapat perhatian luas media massa. SCTV menyiarkannya secara langsung. Ira Koesno, yang nanti malam akan menjadi moderator debat capres, juga hadir.

Saat itu, Ira masih di SCTV. Presenter. Beberapa hari setelah debat, acara tersebut menjadi pembicaraan. Juga perdebatan. Ada yang menilai debat tak perlu, karena capres dan cawapres dipilih oleh MPR. Tidak dipilih langsung oleh rakyat.

Baca juga : Sidang Jari

Ada yang menilai, debat tak sesuai budaya Indonesia yang menekankan musyawarah dan mufakat. Toh, akhirnya debat capres menjadi tradisi politik Indonesia.

Sampai sekarang. Enam bulan setelah debat di Aula FK UI, Gus Dur dan Megawati terpilih sebagai Presiden dan Wapres dalam Sidang Umum MPR. Kabarnya, dua kursi kosong di samping Amien dan Yusril di aula FK UI tadi, diperuntukkan untuk Gus Dur dan Mega.

Setelah terpilih, Gus Dur mengangkat Yusril sebagai Menteri Kehakiman dan HAM. Amien Rais juga mendapat kursi, kursi Ketua MPR. 20 tahun berlalu, sekarang mereka berada di posisi yang berseberangan.

Baca juga : Senyum Dildo

Amien di kubu Prabowo, Yusril di tim Jokowi. 20 tahun berlalu, debat yang sangat natural, apa adanya, tanpa kisi-kisi dan “bocoran”, sepertinya tak akan pernah terulang. Bagaimana debat nanti malam? Kita tunggu hasilnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :