Dark/Light Mode

Kontrol Harga Kebutuhan Pokok

Selasa, 13 April 2021 06:03 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Harga tempe naik karena bahan bakunya, kedelai, diimpor. Saat itu, harga di pasaran internasional sedang tinggi-tingginya.

Sekarang, Organisasi Pangan Dunia (FAO) dalam laporannya menyebutkan harga pangan global menyentuh level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.

Ini alarm. Karena beberapa kebutuhan dalam negeri diimpor, maka perlu segera diantisipasi, terutama saat ramadan dan idul fitri.

Baca juga : Jangan Cerminnya Yang Dibelah

Siapa yang mengantisipasi? Wakil rakyat dan pemerintah. Para pembuat, penentu dan pelaksana kebijakan.

Karena itu, sangat penting memiliki perasaan bahwa “kondisi rakyat kian berat”. Ada sense of solidarity serta sense of crisis yang kuat.

Sehingga, kebijakan yang diambil senafas dengan kebutuhan dan perasaan rakyat. Bukan sebaliknya. Bukan kolusi “pengusaha”.

Baca juga : Naik Gaji, Tekan Korupsi?

Selama ini, terkadang, para pembuat kebijakan sulit menghayati dan menyelami perasaan rakyat. Keduanya berada di sisi berseberangan.

Para pembuat kebijakan, terkadang ada di “menara gading”. Jauh. Tak terjangkau. Sementara rakyat ada di gang-gang sempit dan becek. Mereka menunggu Bansos, yang, bahkan, masih dikorupsi oleh para pembuat kebijakan yang oleh KPK pun masih sulit disentuh.

Kontrol diri, baik rakyat maupun pejabat, serta kontrol harga-harga, termasuk kebutuhan pokok, sangatlah penting.

Baca juga : Ujian 2 Bulan Ke Depan

Selamat menjalankan ibadah Ramadan.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.