Dark/Light Mode

Aturan Baru FIFA Jadi Angin Segar Bagi Indonesia Menuju Piala Dunia

Pemerhati: Syaratnya Revolusi PSSI

Rabu, 28 Desember 2022 18:31 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

 Sebelumnya 
"Divisi 2, divisi 3 nggak ada masalah karena kualitas liga kita ketinggalan jauh dan akhirnya kan ketika mereka sudah usia senior ya permainannya lembek aja. Tapi kalau sudah main kayak Egy Maulana dan Witan Sulaiman yang pernah bermain di Eropa kelihatan kualitasnya seperti apa, dia menerima bola operan mencetak golnya, naluri menyerangnya kan kelihatan," sambung Amsori.

Amsori juga mengurai akar persoalan yang kerap menghambat kemajuan sepak bola Indonesia ada pada tubuh federasi sepak bola nasional atau PSSI.

Hal itu diakuinya sudah berlangsung lama dan bahkan menjadi persoalan akut yang sulit dikendalikan, meskipun berkali-kali ganti kepengurusan.

Baca juga : Pecah! Nonton Bareng Teroooss Jadi Saksi Messi Raih Piala Dunia Qatar 2022 

"Konflik di tubuh PSSI kerap menjadi pemicu rusaknya fokus dalam meningkatkan kualitas sepak bola nasional. Itu terjadi karena proses dalam kandidasi kepemimpinan tidak bersandar substansi persoalan, sehingga rivalitas calon ditentukan oleh kekuatan uang bukan gagasan," terang Amsori.

Pengalaman PSSI yang sudah berkali-kali melakukan KLB nyatanya tidak memberikan dampak yang signifikan bagi perbaikan sepak bola nasional.

"Ini menandakan bahwa sepak bola kita sudah sangat kritis dan jalan satu-satunya adalah dengan melakukan revolusi," tambahnya.

Baca juga : Indonesia Care Keluhkan Lambannya Pembersihan Puing Rumah

Amsori menilai wajar jika publik pecinta sepak bola tanah air mendesak untuk dilakukan revolusi di tubuh PSSI karena memang sudah sangat kritis permasalahan yang ada di dalamnya.

"Pokoknya revolusi PSSI harga mati jika memang ingin sepak bola maju dan bersaing dengan negara top Asia bahkan dunia," tegas Amsori.

Oleh sebab itu, Amsori menyarankan agar PSSI yang baru nanti bisa melihat masalah putusnya generasi di Timnas Indonesia ini, agar regenerasi itu tidak putus dan permainan mereka konsisten sampai usia senior.

Baca juga : Wantimpres Agung Laksono: Semoga Hubungan Indonesia-Malaysia Semakin Baik

"Maka pada usia tertentu harus keluar negeri ke liga Eropa terutama, minimal liga-liga Asia seperti Jepang dan Korea itu kan sudah maju persepakbolaannya. Dan PSSI harus bertanggung jawab," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.