Dark/Light Mode

Soal Renovasi JIS

Erick: Dibilang Politis, Ya Biarin Aja, Saya Nggak Mau Pusing

Kamis, 6 Juli 2023 06:09 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) saat meninjau Jakarta International Stadium (JIS). (Foto: Instagram)
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) saat meninjau Jakarta International Stadium (JIS). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir tak mau ribet memikirkan pendapat orang, soal renovasi Jakarta International Stadium (JIS).

Untuk diketahui, saat ini JIS belum memenuhi standar Organisasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Selain masih menggunakan rumput jahitan, JIS juga masih terkendala kapasitas parkir dan akses keluar masuk penonton yang terbatas.

Padahal, stadion yang terletak di kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara itu akan menjadi salah satu alternatif tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Event bergengsi FIFA itu dijadwalkan pada 10 November hingga 2 Desember 2023. Bentrok dengan agenda manggung Coldplay pada 15 November 2023.

"FIFA pasti akan melihat kualitas lapangan dan akses keselamatan suporter. Kalau ada yang nuduh ini politik, ya biarin aja. Saya sih nggak mau pusing. Saya kan kerja profesional. Saya lakukan sesuai standar," kata Erick, seperti terpantau di TikTok.

"Saya tidak menjadi bagian orang yang mempolitisasi olahraga. Track record saya di olahraga sudah cukup lama. Bukan cuma di basket, tetapi juga di sepak bola," tegas mantan Presiden Inter Milan itu.

Standar FIFA

Baca juga : Komunikasi Politik Jangan Cuma Saat Mau Koalisi

Selama ini, JIS diklaim memiliki standar internasional. Namun, Erick menjelaskan, standar internasional tidak sama dengan standar FIFA. 

Dia pun mengambil contoh laga FIFA Matchday Indonesia versus Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta pada 19 Juni lalu.

"Apakah FIFA ikut campur? Tapi, Argentina ngirim utusan sampai 2 kali lho. Ngecek lapangan pertandingan dan lapangan latihan. Artinya apa? Dia punya standar. Standar FIFA di mana? Lebih tinggi lagi," papar Erick.

"Karena itu kan bukan pertandingan FIFA dan Argentina. Itu pertandingan turnamen. Kalau ada persepsi JIS mau dipolitisasi, ya kebalik dong," imbuhnya.

Erick memaparkan, pemerintah mempunyai program merenovasi 22 stadion untuk standar internasional. Tetapi, sebelum diajukan, kualitasnya harus diperbaiki.

Baca juga : Prabowo: Saya Udah Nggak Serem Lagi

Dia pun mengingatkan momen penyelenggaraan Asian Games di GBK pada 2018.

Saat itu, kata Erick, rumput GBK diganti total. Selain itu, juga ada perbaikan akses. 

"Ini juga sama. Jadi, apakah JIS atau lapangan lain yang diperbaiki, yang total jumlahnya 22, itu sejalan dengan program yang sudah dipaparkan ke FIFA," pungkas Erick.

 

 

Baca juga : Inggris Vs Makedonia Utara, Tiga Singa Mau Borong Gol

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.