Dark/Light Mode

AWA Jawab Tantangan Atlet Agkat Besi Indonesia untuk Terus Berprestasi

Senin, 14 Agustus 2023 14:15 WIB
Deni, atlet angkat besi Indonesia, saat tampil di Sea Games Kuala Lumpur 2017. (Foto: Istimewa)
Deni, atlet angkat besi Indonesia, saat tampil di Sea Games Kuala Lumpur 2017. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Memutuskan pensiun setelah PON 2021 Papua tak membuat Deni meninggalkan dunia angkat besi. Lifter yang pernah mewakilkan Indonesia di Olimpiade dan SEA Games ini resmi meluncurkan akademi angkat besi bernama Arjuna Weightlifting Academy (AWA).

AWA adalah online coaching Olympic Weightlifting pertama di Indonesia yang menawarkan program pelatihan selama 12 pekan (12-Weeks Olympic Weightlifting Program) untuk para antusias atau atlet yang ingin menekuni olahraga angkat besi.

Cabang olahraga angkat besi di Indonesia semakin populer dan menjadi andalan. Angkat besi merupakan salah satu dari tiga cabang olahraga utama penyumbang medali Olimpiade terbanyak bagi Indonesia. Melihat hal tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga pun memasukkan angkat besi dalam 14 cabang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) agar Indonesia mampu meraih prestasi terbaik di Olimpiade 2044.

Deni, seorang atlet dan pelatih yang sudah berkecimpung di dunia ini lebih dari 20 tahun, mengakui bahwa olahraga ini kian diminati. Dia yakin, cabang olahraga angkat besi akan terus berkembang di Indonesia. Ini tidak hanya karena atlet-atlet Indonesia yang terus menoreh prestasi tetapi juga kesadaran masyarakat umum akan manfaat positif olahraga angkat besi bagi kesehatan dan performa harian mereka.

Baca juga : Cinta Tanah Air Indonesia Bergema di Beijing

"Peluncuran AWA ini akan mendorong pertumbuhan cabang olahraga angkat besi karena menawarkan akses program latihan daring terjangkau dan berkualitas bagi para antusias angkat besi di Indonesia. Kini mereka tidak harus ke kota-kota besar yang menawarkan pelatihan tatap muka untuk menyelami olahraga angkat besi,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (14/8).

Antusiasme terhadap olahraga angkat besi semakin meningkat dikarenakan mudahnya akses terhadap perlengkapan olahraga penunjang, yaitu barbell dan plakat besi yang sudah menjadi perlengkapan yang mutlak di sarana kebugaran/gym. Selain itu, kesadaran masyarakat akan manfaat angkat besi juga meningkat, baik untuk kesehatan maupun untuk pendukung performa atlet dari cabang olahraga lain seperti sepak bola, badminton, mixed martial arts, dan sprinter. Angkat besi termasuk dalam kategori strength training dan mampu menjaga tulang dan otot agar tetap kuat, membantu mengontrol berat badan, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, dan mengurangi risiko cedera.

Aplikasi ilmu pengetahuan dan teknik angkat besi yang benar sangat krusial untuk mendalami olahraga ini guna terhindar dari kemungkinan cedera. Di sinilah peran coaching sangat bermanfaat. Pelatih spesialisasi olympic weightlifting bisa memberikan rekomendasi dan personalisasi dari program angkat besi tersebut agar bisa menemukan program latihan yang tepat, terhindar dari cedera namun masih merasa tertantang dalam menjalankan program latihan tersebut sehingga progress mereka dapat dirasakan.

Sayangnya, selama ini akses ke pelatihan berkualitas dan berkaliber internasional hanya terbatas untuk atlet tim nasional angkat besi. Para antusias dan non-atlet angkat besi tidak memiliki akses tersebut. Pilihan yang tersedia adalah program latihan daring angkat besi dari luar negeri bagi mereka yang mampu dan fasih berbahasa Inggris.

Baca juga : Menteri Basuki Ingin Atlet Indonesia Go Internasional.

Deni melanjutkan, walau fasilitas kebugaran kian merajalela di Indonesia, pelatih dengan spesialisasi olympic weightlifting masih minim. Hanya tersebar di beberapa kota. Fleksibilitas jadwal latihan serta biaya latihan untuk program olympic weightlifting juga belum tentu bisa dijangkau semua kalangan. Ini menjadi kendala bagi masyarakat Indonesia yang ingin mendalami cabang olahraga ini.

"Inilah mengapa AWA diluncurkan. Kami ingin mendobrak batasan-batasan tempat dan waktu melawan pola latihan tradisional (face to face coaching) dan memberikan nilai lebih kepada klien AWA dengan masyarakat Indonesia dengan akses, program yang berkualitas, rekomendasi dan personalisasi latihan dari pengalaman saya di olympic weightlifting selama 20 tahun," tutur Deni.

Dia menerangkan, 12-Weeks Olympic Weightlifting Program menjadi yang pertama dari peluncuran AWA. Akan tetapi, beberapa program susulan pun sudah direncanakan agar AWA bisa menjadi online coaching olympic weightlifting pertama dan terpadu di Indonesia. Program-program tersebut adalah Max-Out Squat Program, Olympic Weightlifting Peak Month Competition Program and Workshop Events.

Untuk 12-Weeks Olympic Weightlifting Program, ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 1.399.000 untuk pelatihan online selama 12 minggu. Rinciannya, ada 48 sesi atau sekitar Rp 29 ribu per sesi.

Baca juga : Di Depan Menlu Swedia, Dubes Kama Tegaskan, Indonesia Kutuk Pembakaran Quran

“Saya berharap, AWA akan membangun komunitas pecinta angkat besi, baik profesional ataupun amatir, dan ke depannya mampu menjangkau para antusias di negara tetangga seperti Singapura, Filipina, Brunei, dan Malaysia. Metode latihan daring dan reputasi olahraga angkat besi dari atlet Indonesia memungkinkan kedua hal tersebut,” tutup Deni.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.