Dark/Light Mode

Redam Konflik, Pengelolaan LIB Baiknya Ditenderkan Pada Pihak Lain

Senin, 11 Mei 2020 20:08 WIB
Pengamat Sepak Bola Nasional, Benny Tomasoa. (Foto: Istimewa)
Pengamat Sepak Bola Nasional, Benny Tomasoa. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Situasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) semakin kisruh dan memanas. Tiga pimpinan memberikan surat kekecewaan kepada Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri. Banyak yang menyarankan  kepada pemegang saham perseroan untuk segera mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Tujannya untuk meneliti lebih jauh pengaduan serta melakukan evaluasi terhadap kepengurusan perseroan dan untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan demi kebaikan PT LIB.

Pengamat sepak bola nasional, Benny Tomasoa menilai kisruh interal PT Liga Indonesa Baru (LIB) dilatari rebutan ‘ancak” atau posisi di PT LIB. “Ini semua perkara ancak dan tidak profesionalnya personal di PT LIB”, kata Benny.

Baca juga : Sukur Minta Kader PDIP Menangkan Pilkada Depok

Seperti diketahui, Cucu saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT LIB. Dia dituding melakukan tindakan nepotisme karena menunjuk putranya, Pradana Aditya sebagai General Manager.

Kabar itu langsung dibantah oleh Cucu yang menegaskan bahwa anaknya tidak akan mendapat jabatan apapun di PT LIB.

Benny menyarankan, pengelolaan Liga ditenderkan pada pihak lain. "Sudah seharusnya PT LiB ditenderkan kepada pihak ketiga. PSSI mendapatkan fee duit besar serta klub juga sibsidi tidak tertunda-tunda lagi," ujar Benny.

Baca juga : Presiden Minta Penyaluran Bansos dan Padat Karya Tunai Dipercepat

“Opetator liga sebaiknya di tenderkan kepada pihak ketiga jauh lebih baik”,katanya.

Sekedar informasi tambahan, PT LIB mengelola anggaran ratusan milyar yang bersumber dari sponsor. Pemegang saham PT LIB adalah PSSI dan 18 tim Liga 1 2020. Diantaranya satu persen milik PSSI, lalu 99 persen yang dibagi sama rata kepunyaan 18 tim tim Liga 1.

Selama ini katanya subsidi dari PT LIB kepada klub tertunda. Klub ribut minta dibayarkan padahal keberadaan klub liga 1 itu komisaris dari PT Liga. Mereka bukan menutupi kekurangan sebagai pemegang saham.

Baca juga : Kisruh PSSI dan PT LIB Bisa Diselesaikan Secara Internal

“Kalau perlu klub menyuntikan dana bila PT LIB membutuhkan dana jangan sebaliknya. Makanya Operator liga ditenderkan kepada pihak ketiga saja agar PSSI mendapat konpensasi keuntungan yang jelas dan klub tidak tertunda lagi subsidinya. Jadi PSSI hanya sebagai pengawas saja, jadi tidak ada lagi tarik menarik," pungkasnya. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.