Dark/Light Mode

62,2 Persen Masyarakat Dukung Angket Kecurangan Pemilu

Luluk Nur Hamidah: Silent Majority Bersama Pendukung Hak Angket

Kamis, 7 Maret 2024 07:50 WIB
Luluk Nur Hamidah, Ketua DPP PKB. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Luluk Nur Hamidah, Ketua DPP PKB. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana hak angket yang digulirkan beberapa partai politik, mendapatkan respons positif dari masyarakat. Hal itu terlihat dari hasil survei Litbang Kompas, 26-28 Februari 2024.

Survei ini diikuti 512 responden dari 38 provinsi, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error lebih kurang 4,33 persen.

Hasilnya, 62,2 persen responden menyetujui jika DPR menggunakan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Baca juga : Firman Soebagyo: Saya Heran Di Mana Kecurangannya Ya...

"Lebih dari separuh responden jajak pendapat menyatakan, setuju jika DPR menggunakan wewenangnya untuk menyelidiki dugaan kecurangan itu," tulis peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, Senin (4/3/2024). 

Menurut Yohan, berdasarkan survei, sikap ini tidak hanya ditunjukkan kelompok responden yang tahu dan mengikuti isu tersebut. Melainkan, juga dinyatakan oleh mereka yang tidak tahu atau tidak mengikuti pemberitaan tentang hak angket.

Menurut Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah, survei Litbang Kompas merupakan hal yang positif. Survei ini, membuat PKB semakin yakin, silent majority akan mendukung hak angket.

Baca juga : Timnas AMIN Ungkap Anies Mampu Kendalikan Parpol

"Saya menyambut baik dan senang, karena hak angket ini adalah respons dari keinginan masyarakat," katanya.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo tidak ingin menjadikan Litbang Kompas sebagai patokan. 

"Kita harus hati-hati menyikapinya. Sebab, masyarakat terprovokasi pertanyaan dalam survei. Survei-survei seperti itu, tidak bisa dipedomani, karena bukan representasi," ujar dia.

Baca juga : Menag: Jaga Toleransi

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Luluk Nur Hamidah mengenai hal tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.