Dark/Light Mode

Toyota Siap Produksi Mobil Listrik Di Indonesia

Jumat, 31 Mei 2019 08:25 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (keempat kiri) bersama Dirjen Ilmate Kemenperin Harjanto (kelima kanan), Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono (kelima kiri), Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika (kedua kanan) dan Direktur TMMIN Bob Azam (kiri) berfoto bersama seusai mengunjungi pabrik baterai EVE di Hamamatsu, Jepang, Rabu (29/5). (Foto: Ist)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (keempat kiri) bersama Dirjen Ilmate Kemenperin Harjanto (kelima kanan), Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono (kelima kiri), Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika (kedua kanan) dan Direktur TMMIN Bob Azam (kiri) berfoto bersama seusai mengunjungi pabrik baterai EVE di Hamamatsu, Jepang, Rabu (29/5). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Toyota tidak hanya akan memasarkan mobil listrik di Indonesia, tapi juga mengembangkan teknologinya.

Hal tersebut dikatakan Deputy CEO Toyota Motor Corp Susumu Matsuda saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Tokyo, Rabu (29/5) malam.

Matsuda mengatakan, dalam memasarkan kendaraan listrik, pihaknya juga akan fokus dengan pengembangan teknologinya di Indonesia. “Hal ini untuk memberikan pelayanan utama kepada konsumen kami, sesuai budaya perusahaan, agar mereka praktis menggunakan kendaraan listrik,” ujarnya.

Baca juga : Transaksi Elektronik Dongkrak Pendapatan Daerah

Toyota bersama Daihatsu akan memproduksi mobil hibrida di Indonesia pada 2022. Jenisnya antara lain SUV dan MPV. “Kami menilai, kedua jenis tersebut yang akan lebih diminati konsumen di Indonesia. Kami sedang mempersiapkan produksinya,” tutur Matsuda.  

Airlangga mengatakan, kunjungan ke Toyota untuk mensosialisasikan mengenai kesiapan regulasi mobil listrik yang akan segera diterbitkan pemerintah. “Mengenai potensi implementasi dari percepatan electric vehicle dan fasilitas PPnBM yang sedang disusun oleh pemerintah, kami komunikasikan dengan pelaku industri otomotif di sini,” ujarnya.

Menurutnya, peraturan yang akan dikeluarkan pemerintah Indonesia terkait kendaraan listrik, nantinya diberikan tenggat waktu atau periode transisi selama dua tahun. “Maka itu, kami berharap, pelaku industri otomotif yang ada di Jepang bisa mulai merealisasikannya di 2021 atau 2022,” tuturnya.  

Baca juga : Baby HUKI Produksi Botol Dan Dot Halal

Menurut dia, dengan kemampuan yang telah dimiliki Indonesia, menurut Menperin, sejumlah produsen otomotif skala global sedang merencanakan persiapan untuk peluncuran kendaraan listrik di Indonesia dalam waktu

“Bahkan, dengan kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah, cukup mengkompensasi perbedaan harga antara kendaraan listrik dengan kendaraan internal combustion engine (ICE) yang ada sekarang,” imbuhnya.  

Perbedaan harga itu diyakini mampu mendorong sebagian konsumen untuk beralih dari yang sebelumnya menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik. Sebab, akan ada keuntungan bagi pengguna kendaraan listrik, terutama efisiensi terhadap konsumsi bensin.

Baca juga : Kelistrikan Jawa-Bali Makin Handal

“Apalagi, ada hybrid car itu yang sampai hemat 50 persen. Selain itu, adanya kemudahan dari maintenance dari kendaraan-kendaraan berbasis elektrik,” ungkapnya.  

Menperin juga mengunjungi pabrik baterai EVE di Hamamatsu. Dari kunjungan itu, Airlangga melihat, Indonesia punya potensi besar dalam penyediaan bahan bakunya. Sebab, Indonesia akan memiliki pabrik yang memproduksi material energi baru dari nikel laterit. [DIT]  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.