Dark/Light Mode

Harga Kedelai Impor Melonjak Dua Kali Lipat

Stop Produksi, Perajin Tahu Dan Tempe Merana

Selasa, 15 Februari 2022 08:20 WIB
Ilustrasi Kedelai Impor. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi Kedelai Impor. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Mogok terpaksa dilakukan karena harganya udah nggak masuk akal. Memang nggak ada pengurangan karyawan, cuma untuk kuantitas dikurangi,” jelasnya.

Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menstabilkan harga kacang kedelai. Ini untuk memberi ketenangan kepada masyarakat maupun para perajin tahu dan tempe.

“Tugas Kemendag memang seperti itu. Tak bisa membiarkan masyarakat bertarung sendiri,” kata Gobel.

Bos Panasonic ini mengatakan, kenaikan harga kedelai bisa mengganggu lapangan kerja dan lapangan usaha.

Baca juga : Pupuk Langka Dan Mahal, Produksi Sawit Terancam

Di tengah kondisi pandemi, Gobel meminta semua pihak, khususnya Pemerintah bekerja lebih sungguh-sungguh, supaya kemiskinan tak terus naik.

Stok Aman

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, pihaknya memastikan stok kedelai nasional aman, meski terjadi kenaikan harga yang signifikan selama dua minggu terakhir.

“Kami bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional akan terus berupaya menyediakan stok kedelai cukup, untuk memenuhi kebutuhan industri tahu dan tempe menjelang puasa dan Lebaran 2022,” kata Oke.

Baca juga : Istana Gerah

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu kedua Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushels.

Harga ini diperkirakan terus naik hingga Mei yang mencapai 15,7 dolar AS per bushels. Dan, mulai turun pada Juli sebesar 15,74 dolar AS per bushels.

Kenaikan harga disinyalir akibat naiknya inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi, terjadi kekurangan tenaga kerja dan kenaikan biaya sewa lahan.

Oke menjelaskan, kenaikan harga juga disebabkan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mendorong petani kedelai menaikkan harga.

Baca juga : Metaverse Bakal Jadi Teknologi Tepat Bagi Industri Perbankan Di Masa Depan

Sementara, total stok yang dimiliki Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) tercatat 300 ribu ton.

Jumlah ini berasal dari stok awal Februari yang tercatat 160 ribu ton, ditambah pemasukan pada pertengahan Februari sebesar 140 ribu ton.

Stok itu diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan (Februari-Maret 2022).

“Pemerintah berharap masyarakat memaklumi dan menerima kenaikan harga tempe dan tahu. Guna menjaga keberlangsungan usaha perajin tempe dan tahu, serta pelaku usaha kedelai lainnya,” ucapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.