Dark/Light Mode

Biaya Kompensasi Tak Kunjung Dibayar Pemerintah

Tolong Dong, Pertamina Dikasih Kepastian

Jumat, 20 Mei 2022 21:07 WIB
Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra PG Talatov meminta pemerintah, untuk segera memberikan kepastian waktu pembayaran kompensasi atas penjualan bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG, kepada PT Pertamina (Persero).

Hingga tahun ini, kata Abra, total kompensasi yang harus dibayar pemerintah diperkirakan mencapai Rp 324,5 triliun.

"Pencairan kompensasi atas pengadaan dan pendistribusian BBM oleh Pertamina, jangan hanya di atas buku. Harus direalisasikan langsung," kata Abra di Jakarta, Jumat (20/5).

Baca juga : Hensat Mau Di Ajak Faldo Tamasya Ke Istana

“Kalau memang belum cair, itu lamanya di mana. Apakah dari sisi audit, atau pencairan? Itu semua harus transparan. Kenapa tidak segera dicairkan, padahal sudah diaudit BPK?" imbuhnya.

Pemberian kompensasi kepada Pertamina adalah konsekuensi atas pemberian subsidi untuk BBM jenis Solar dan LPG 3 kg, serta keputusan pemerintah menetapkan Pertalite masuk Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBBKP) pada Maret 2022, yang berlaku surut.

Pertamina menyediakan Pertalite dengan harga pasar, tapi dijual dengan harga Rp 7.650 per liter.

Baca juga : Tambah Penghasilan Keluarga Petani, Kementan Dorong UMKM Hortikultura

"Sehingga, selisihnya menjadi kompensasi yang wajib ditutup pemerintah,” kata Abra.

Dia menilai, keterlambatan pemerintah membayar utang kompensasi akan mempengaruhi reputasi Pertamina, dalam mencari investor saat menerbitkan obligasi.

Pemerintah harus memikirkan hal ini. Sebab, kalau peringkat kredit turun karena pemerintah terlambat bayar utang, Pertamina bakal kena penambahan biaya bunga.

Baca juga : 2 Konsultan Pajak Gunung Madu Plantations Segera Disidang

“Ada inefisiensi dalam penerbitan obligasi. Ada tambahan biaya cost of fund, yang disebabkan keterlambatan pembayaran piutang oleh pemerintah,” jelas Abra.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.