Dark/Light Mode

Pungutan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Dicabut

Luhut: Kami Ingin Harga Stabil, Tak Rugikan Petani

Senin, 18 Juli 2022 06:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan memberikan pengarahan pada Orientasi Pembangunan Desa Berkelanjutan di Jakarta pada Sabtu Siang (16/07/2022). (Foto : Dok. Kemaritiman).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan memberikan pengarahan pada Orientasi Pembangunan Desa Berkelanjutan di Jakarta pada Sabtu Siang (16/07/2022). (Foto : Dok. Kemaritiman).

 Sebelumnya 
“Semua kebutuhan itu kami jaga dalam sebuah kebijakan. Termasuk pungutan ekspor, dan mencari keseimbangan berbagai tujuan tersebut,” ujar Sri Mulyani.

Terpisah, Menteri Koordina­tor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pemerintah akan berupaya mengem­balikan harga Tandan Buah Se­gar (TBS) kelapa sawit yang saat ini anjlok, ke posisi normal.

Baca juga : Mendagri Ingin Pengusaha Ikut Bangkitkan Investasi

“Kami akan terus membuka keran ekspor, supaya harga TBS dapat kembali naik secara perla­han,” kata Luhut, Sabtu (16/7).

Luhut mengakui, mayoritas keluhan dari para perwakilan masyarakat penghasil dan petani sawit dari tiap daerah saat ini, karena harga anjlok di tengah tingginya permintaan.

Baca juga : Luhut: Kinerja Ekspor Nanjak Berkat Hilirisasi, KADIN Harus Ambil Bagian

Luhut juga memastikan, Pe­merintah akan mengaudit selu­ruh perusahaan kelapa sawit di Indonesia untuk mendapatkan informasi secara komprehensif tentang industri kelapa sawit.

“Kami akan melakukan yang belum pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya, yaitu mengaudit seluruh perusahaan kelapa sawit. Kami ingin harga stabil, tidak merugikan petani sawit dan masyarakat yang mengkonsumsi minyak goreng,” tegas Luhut.

Baca juga : Mendag: Harga Migor Stabil, Bahan Pokok Cenderung Aman

Ekonom Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy mengatakan, untuk me­nyelesaikan permasalahan sawit di Indonesia, harus diurai dari akar permasalahan.

“Kebijakan yang dikeluar­kan harus tepat dan tidak merugikan petani dan pengusaha sawit. Tidak merugikan kon­sumen sebagai pengkonsumsi produk turunan sawit,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka, kemarin. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.