Dark/Light Mode

Launching Aplikasi Rekan Di Bali

Pupuk Indonesia Putus Rantai Penyelewengan Pupuk Subsidi

Selasa, 19 Juli 2022 07:30 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud (ketiga kanan), Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian, Muhammad Hatta (kedua kiri), Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero), Panji Winanteya Ruky (kiri), Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika (kanan) dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian III KSP, Bustanul Arifin (kedua kanan) foto bersama saat menghadiri Soft Launching Aplikasi Rekan, di Bali, kemarin. (Foto: PUPUK INDONESIA).
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud (ketiga kanan), Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian, Muhammad Hatta (kedua kiri), Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero), Panji Winanteya Ruky (kiri), Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika (kanan) dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian III KSP, Bustanul Arifin (kedua kanan) foto bersama saat menghadiri Soft Launching Aplikasi Rekan, di Bali, kemarin. (Foto: PUPUK INDONESIA).

 Sebelumnya 
“Tapi sekarang tidak begitu lagi,” ucap Panji.

Sementara bagi Pemerintah, imbuh Panji, aplikasi Rekan memudahkan pengawasan. Karena semua penyalurannya tercatat secara digital, terekam secara online, real time, bisa diaudit dan ditelusuri. Lebih istimewanya lagi, Rekan bisa diakses tanpa jaringan internet.

“Ini langkah mitigasi untuk remote area yang masih susah sinyal,” terang Panji.

Aplikasi tersebut juga terintegrasi dengan sistem-sistem pengawasan milik Pemerintah.

Baca juga : Aplikasikan Teori Kuliah, FTUP Kerja Sama Dengan Pelaku Industri

“Bisa diakses BPK (Badan Pemeriksa Keuangan, BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), serta Ombudsman,” ujarnya.

Panji yakin aplikasi Rekan memastikan tepat penyalurannya, jumlah, mutu, harga, kualitas, tepat waktu dan sasaran.

“Aplikasi Rekan memudahkan 28 ribu kios di Indonesia yang bermitra dengan Pemerintah dan Pupuk Indonesia, untuk menyalurkan pupuk bersubsidi,” tuturnya.

Yang tak kalah penting, lanjut Panji, aplikasi berbasis android ini bisa memutus rantai kecurangan penyaluran pupuk. “Kami yakin 100 persen bisa mengatasi kebocoran. Karena semua tercatat secara online dan transparan,” katanya pede.

Baca juga : Ketahanan Pangan Dan Optimalisasi Lahan Pertanian, Dasar Kementan Perbaiki Tata Kelola Pupuk Subsidi

Panji menjelaskan, Provinsi Bali dipilih sebagai lokasi pilot project implementasi aplikasi Rekan, karena dari awal tahun sudah dilaksanakan uji coba.

“Para petani dan pengelola kios di Bali sudah memberikan testimoni, bahwa mereka bisa menggunakan aplikasi ini di lapangan,” ucap Panji.

Setelah Pulau Dewata, rencananya aplikasi yang sama akan dicoba di beberapa provinsi lain seperti di Aceh, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Salah satu petani yang menerima pupuk subsidi, I Gusti Ngurah Adi Suta (58), merasa terbantu dengan aplikasi Rekan.

Baca juga : Tingkatkan Daya Saing, Pupuk Indonesia Gelar Konvensi Inovasi Dan Transformasi

Dalam demo pembelian subsidi, dia hanya membawa KTP untuk di-scan petugas kios, setelah namanya tercantum sebagai penerima pupuk subsidi. Selanjutnya dia tinggal membayar jumlah pupuk sesuai jatah dari Pemerintah. Tidak bisa kurang dan tidak bisa lebih.

“Kami sangat berterima kasih pada Pemerintah dan Pupuk Indonesia. Ini sangat memudahkan kami dalam bertani,” akunya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.