Dark/Light Mode

Siapkan Dana Rp 5 Triliun

Pemerintah Akan Kebut Bagikan Kompor Listrik

Selasa, 6 September 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
“Tahun ini arahan dari Bapak Presiden dan juga Pak Menko Perekonomian dan Pak Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) sebanyak 300 ribu pengguna. Kemudian tahun depan 5 juta, tahun depannya (lagi) 5 juta. Dan 5 juta lagi dengan total 15 juta,” ujar Darmawan dalam konferensi pers, Jumat (1/7).

Ia mengungkapkan, pihaknya akan mengenjot demand listrik di tahun ini. Salah satunya dengan mengincar perusahaan yang masih menggunakan listrik sendiri untuk dapat beralih menggunakan listrik PLN.

Selain itu, sektor pertanian yang sebelumnya menggunakan energi berbasis impor menggunakan listrik dari PLN dengan jumlah besar. Kemudian menggenjot electrifying lifestyle, dari mulai penggunaan kompor induksi hingga kemudian mobil listrik.

Baca juga : HNW Minta Pemerintah Revisi Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Lebih Untung

Pakar ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi melihat, kebijakan peralihan kompor listrik sangat tepat dan harus segera direalisasikan. Menurutnya, masyarakat akan diuntungkan jika memakai kompor listrik karena biaya per unit lebih murah dibandingkan LPG.

“Selain itu, Pemerintah juga tidak akan menanggung beban subsidi seperti saat penggunaan LPG tiga kilogram yang tidak tepat sasaran,” ujar Fahmy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Komisi I Kebut Sahkan UU PDP

Fahmy melihat, beban pertama Pemerintah saat ini adalah pengeluaran devisa untuk impor LPG. Kedua, beban untuk memberikan subsidi melon 3 kilogram (kg).

Dia melanjutkan, meski langkah Pemerintah dinilai tepat, namun konversi LPG ke kompor listrik bersifat terbatas. Karena kemungkinan hanya bisa menjangkau pelanggan listrik dengan daya minimal 1.300 VA.

Untuk itu, ia mengusulkan, rencana konversi tersebut didukung dengan dua program lain. Yakni pertama, membangun jaringan pipa gas untuk masyarakat yang tinggal di wilayah dekat sumber gas. Dan kedua, gasifikasi atau konversi batu bara menjadi produk gas.

Baca juga : Pelaku Usaha Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM

“Tiga program untuk mengalihkan subsidi LPG melon tersebut bisa segera diimplementasikan secara bertahap. Sekarang waktunya harus migrasi ke tiga bauran tadi. Kompor listrik bukan satu-satunya, tetapi ada jaringan gas dan gasifikasi,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.