Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Disentil Menko Airlangga
Proyek Masela Mandek, Produksi Migas Melorot
Jumat, 25 November 2022 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Proyek Blok Masela belum juga menemui titik terang kapan bakal dimulai. Padahal, investor yang mau mengelola proyek gas Lapangan Abadi di Maluku ini cukup banyak.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti lambannya pengembangan proyek gas Lapangan Abadi, Blok Masela di Maluku.
Menurut Airlangga, sejak rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) disetujui Pemerintah pada 16 Juli 2019, hingga kini proyek yang dikelola Inpex Corporation tersebut tidak mengalami kemajuan signifikan.
Baca juga : Kementan Gandeng FAO Promosikan Produk Unggas Bebas Residu Antimikroba
Airlangga menilai, untuk mengebut pengembangan Blok Masela, setidaknya diperlukan berbagai upaya untuk mendorong minat investor. Antara lain, memberikan kemudahan dalam berinvestasi hingga insentif, baik fiskal maupun nonfiskal.
“Kami melihat beberapa project, termasuk Blok Masela ini kelihatannya mengalami keterlambatan. Apakah regulasi-regulasi yang ada cukup efektif dalam mendorong? Bila belum efektif, tentu perlu dilakukan revisi,” kata Airlangga dalam acara International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022, kemarin.
Ketua Umum Partai Golkar ini melihat, mandeknya Blok Masela menjadi salah satu contoh produksi minyak dan gas (migas) bumi Indonesia yang juga mengalami penurunan.
Baca juga : Pemerintah Gercep Tangani Kasus Polio Di Pidie, Vaksinasi Dan Edukasi Digenjot
Pasalnya, Pemerintah telah menargetkan produksi minyak 1 juta barel minyak per hari. Sayang, produksi saat ini kian menurun.
Selain itu, kata Airlangga, Pemerintah juga terus mendorong transisi energi yang mengarah kepada energi baru terbarukan. Hal ini merupakan keniscayaan yang harus dihadapi bersama, agar investasi di hulu migas tetap berjalan kondusif.
“Target tersebut sangat berpengaruh pada penerimaan negara di APBN, dan ekspor Indonesia,” ucapnya.
Baca juga : Menko Airlangga: Anak Muda Motor Penggerak Atasi Kesenjangan
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengakui, investor yang mau mengelola Blok Masela sebenarnya cukup banyak.
Baru-baru ini, kata Dwi, perusahaan migas asal China, PetroChina Company Ltd, menyatakan berminat berinvestasi di Blok Masela. Dengan demikian, sudah ada empat perusahaan yang tertarik menggarap megaproyek migas tersebut. Selain Pertamina, Petronas, dan ExxonMobil.
“Tapi masih menunggu hasil studi masing-masing kontraktor dari blok itu,” ungkapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya