Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Akan Perluas Lahan Sawit
Erick Patok Palm Co Ungguli Golden Agri
Senin, 6 Maret 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Terkait hal ini, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, dibentuknya Palm Co menjadi langkah strategis PTPN sebagai perusahaan spin-off untuk hilirisasi kelapa sawit.
Ia berharap, Palm Co membantu dalam menaikkan lagi wibawa Pemerintah, khususnya sebagai pengambil kebijakan strategis di mata pelaku usaha di sektor pengolahan sawit dan perkebunan.
Terutama soal kebijakan penutupan keran ekspor CPO (Crude Palm Oil), yang secara mendadak dan berisiko terhadap munculnya perdagangan gelap.
Baca juga : Ekonomi Perubahan Iklim Perkuat Kolaborasi Pusat Dan Daerah
“Setidaknya, kehadiran Palm Co bisa membuat pengusaha dan petani tak lagi merugi,” harap Bhima saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Ia mewanti-wanti, adanya peluang kebocoran ekspor karena ketidaksiapan dari sisi pengawasan. Menurut dia, negara tetangga, Malaysia dan Singapura, memanfaatkan momen pelarangan ekspor CPO di Indonesia untuk menggenjot produksi sawitnya.
“Kita jangan sampai kalah dari ini. Konsolidasi lahan oleh Pemerintah, diharapkan bisa menguatkan petani sawit dan pengolahan minyak. Jangan lupa, petani juga dibantu untuk pemupukan dan dibarengi dengan peningkatan teknologi dari alat-alat pertanian,” sarannya.
Baca juga : Mentan Puas Lahan Padi Luas Di Food Estate Kalteng
Minyak Goreng Langka
Bhima juga mengkritisi permasalahan minyak goreng di dalam negeri. Mulai dari harganya yang fluktuatif tajam di lapangan, hingga langkanya program minyak murah Pemerintah, Minyakita.
Ia menilai, saat minat pihak swasta berkurang untuk memproduksi Minyakita, negara harus mengambil peran lewat BUMN. Pasalnya, porsi BUMN dalam tata niaga minyak goreng itu menurut Bhima masih kecil.
Baca juga : Hasil Liga Champions: Benfica-Dortmund Unggul Di Leg Awal
“Ini menjadi permainan juga dari oknum swasta. Itu kesalahan dari kebijakan minyak goreng, kenapa BUMN tidak dilibatkan secara aktif. Langkah ini harus segera diubah,” saran Bhima. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya