Dark/Light Mode

Perkuat Lobi, Indonesia Incar Jadi Anggota Dewan IMO

Jumat, 21 Juli 2023 19:38 WIB
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Kemenhub) Lollan Panjaitan. (Foto: Istimewa)
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Kemenhub) Lollan Panjaitan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia melobi negara-negara anggota International Maritime Organization (IMO) dalam rangka pencalonannya kembali sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2024-2045.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lollan Panjaitan mengatakan, dengan menjadi Anggota Dewan IMO akan memberi manfaat besar bagi Indonesia.

Salah satunya semakin mendapat pengakuan dunia sebagai negara maritim yang besar.

"Keanggotaan di dewan IMO ini akan memperkuat visi Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujarnya dalam media briefing di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (21/7).

Baca juga : Percepat Kebangkitan Indonesia, Prabowo Siapkan Dasco Jadi Ketua DPR

Selain itu, kata Lollan, jika menjadi dewan IMO maka akan memiliki hak suara sehingga bisa memperjuangkan kepentingan Indonesia di dunia.

Lollan mengungkapkan, ada beberapa langkah atau kebijakan yang telah diambil agar Indonesia bisa terpilih.

Pertama, Indonesia terus meningkatkan jumlah pelabuhan cerdas dan berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi.

Kedua, perbaikan pelayanan bongkar muat kapal di pelabuhan melalui Inaportnet.

Baca juga : Lewat Laporan Kredit, Pacu Inovasi Layanan Jasa Keuangan

Ketiga, Indonesia mengajak negara-negara anggota IMO untuk memperkuat kerja sama dalam penerapan efisiensi energi dan energi terbarukan untuk mempercepat penurunan emisi gas rumah kaca dari kapal.

"Indonesia juga terus mendorong penggunaan energi terbarukan dengan menerapkan B-35 untuk industri perkapalan dalam negeri. Dalam 3 tahun terakhir, penggunaan bahan bakar biodiesel telah mencapai 22,7 persen dari total konsumsi bahan bakar laut di Indonesia," tuturnya.

Untuk diketahui, Kategori A Dewan IMO yaitu, 10 negara dengan armada terbesar. Kategori B yaitu, 10 negara kepentingan terbesar dalam penggunaan jasa pelayaran.

Sementara, Kategori C yang menjadi target Indonesia adalah 20 negara yang bukan kategori A maupun B, namun memiliki kepentingan khusus dalam transportasi laut.

Baca juga : Kinerja Industri Pengolahan Triwulan II Meningkat

Indonesia telah menjadi anggota IMO sejak 1961. Kemudian Indonesia pertama kali mencalonkan dan terpilih menjadi Anggota Dewan IMO pada 1973.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.