Dark/Light Mode

Kinerja Semester I-2023 Moncer, Analis Proyeksi Saham BNI Melonjak

Senin, 31 Juli 2023 13:27 WIB
Kinerja Semester I 2023 senakin gemilang. saham BNI diproyeksikan melonjak. (Ilustrasi BNI)
Kinerja Semester I 2023 senakin gemilang. saham BNI diproyeksikan melonjak. (Ilustrasi BNI)

 Sebelumnya 
Selain korporasi, perseroan tetap gencar menawarkan kredit payroll dan mencari sumber dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang berkelanjutan.

"Kami memproyeksikan pertumbuhan kredit korporasi perseroan mencapai 11 persen tahun ini, dengan kontribusi sebanyak 51,2 persen terhadap total kredit yang disalurkan," kata Eka dalam keterangan resminya, Senin (31/7).

Eka bilang, penurunan biaya kredit (CoC) BNI menjadi sentimen positif terhadap kinerja keuangan dan target harga saham BBNI.

Dengan langkah tersebut, pertumbuhan laba bersih BBNI diprediksi mencapai 19,2 persen menjadi Rp 21,8 triliun tahun ini.

Kenaikan tersebut didukung ekspektasi pertumbuhan kredit sebesar 8,8 persen tahun 2023, NIM (Net Interest Margin) diprediksi terjaga di kisaran 4,8 persen, dan pertumbuhan belanja operasional hanya 7,5 persen.

Baca juga : Semester I-2023, Program TJSL PLN Bawa 5.425 UMK Naik Kelas

Lonjakan laba bersih tersebut juga didukung ekspektasi biaya kredit hanya 149 bps tahun ini atau lebih rendah dari realisasi tahun lalu 187 bps.

Keputusan perseroan memfokuskan ekspansi kredit ke korporasi bagus mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk merevisi naik target harga saham BBNI dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.000 dengan rekomendasi dipertahankan beli.

Target tersebut juga mengimplikasikan perkiraan PBV tahun 2024 sekitar 1,4 kali. Pandangan senada juga diungkapkan analis Samuel Sekuritas Brandon Boedhiman, dan Prasetya Gunadi.

Mereka menyebutkan, BNI diproyeksikan mampu mempertahankan peningkatan kualitas sistem manajemen risiko, terutama untuk sektor wholesale. Hal ini diharapkan menciptakan kualitas aset yang terus membaik ke depan.

"Fokus tersebut mendorong kami untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga Rp 12.700 per saham. Target harga tersebut menyiratkan perkiraan PBV tahun ini sekitar 1,3 kali," tulis Brandon dan Prasetya dalam riset terbarunya, Senin (31/7).

Baca juga : Top, BNI Kantongi Laba Rp 10,3 Triliun

Terkait pertumbuhan laba bersih semester pertama 2023, Boedhiman dan Gunadi mengatakan, sudah sesuai ekspektasi Samuel Sekuritas atau merefleksikan 47,1 persen dari target sepanjang tahun ini.

Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong sejumlah faktor, seperti peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 5,1 persen.

Brandon mengatakan, meski kenaikan NII lebih rendah dibandingkan semester pertama 2022, bisa dimaklumi sejalan dengan fokus perseroan dalam menciptakan peningkatan kualitas aset dengan penyaluran kredit ke segmen berisiko rendah.

Fokus penguatan kualitas aset, terang mereka, tidak akan membuat penyaluran kredit BNI terseret.

"BNI diprediksi bisa mencapai pertumbuhan kredit berkisar 7 sampai 9 persen sepanjang 2023 dengan kredit lebih aman," ujarnya.

Baca juga : Menuju SDGs 2030, Partisipasi Antarpihak Di Indonesia Menguat

Segmen korporasi swasta tier 1 akan menjadi penggerak utama. Penguatan kualitas aset juga berimbas terhadap margin bunga bersih (NIM) dengan prediksi mencapai 4,6 persen dan biaya kredit (CoC) diproyeksikan turun jauh menjadi 1,5 persen tahun ini.

Target harga saham tersebut juga mempertimbangkan proyeksi BNI mampu mempertahankan rasio dividen sebesar 4-50 persen dalam tahun-tahun mendatang.

"Proyeksi kenaikan laba bersih BNI menjadi Rp 21,86 triliun tahun 2023, dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 18,31 triliun," ujar Brandon.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.