Dark/Light Mode

BRI Edukasi Nasabah Dari Modus Soceng Kejahatan Perbankan

Sabtu, 19 Agustus 2023 18:46 WIB
BRI terus mengedukasikan nasabah dari modus kejahatan perbankan. (Foto: Ilustrasi BRI)
BRI terus mengedukasikan nasabah dari modus kejahatan perbankan. (Foto: Ilustrasi BRI)

 Sebelumnya 
Melalui aplikasi bodong (tidak resmi) tersebut, membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses SMS dan apilikasi lain di handphone.

“Kejahatan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui sms. Alhasil, transaksi perbankan dapat berjalan dengan sukses,” jelasnya.

Kedua, modus iklan palsu di media sosial. Modus ini berupa akun palsu di media sosial yang mengatasnamakan BRI.

Akun tersebut membagikan iklan dengan ciri-ciri seperti, nama akun tidak lazim dan tidak centang biru tampilan visual tidak kredibel mulai dari kualitas gambar yang buruk, penulisan tidak profesional.

Serta link bio mencurigakan dan jika meng-klik link tercantum akan diarahkan untuk mendaftar dan mengisi data-data perbankan yang bersifat rahasia seperti nomor kartu, PIN, OTP, dan sebagainya. Ketiga, link modus perubahan tarif, layaknya modus penipuan dengan file berformat APK, penipuan jenis ini juga menggunakan platform WhatsApp (WA).

Baca juga : Festival Golo Koe, Generasi Muda Tangguh Iklim Dan Dukung Ketahanan Pangan lokal

“Bedanya, file yang dikirimkan berupa pengumuman/pemberitahuan agar nasabah melakukan perubahan tarif. Biasanya, dalam pengumuman tersebut berisi ancaman yang membuat nasabah resah/takut,” katanya.

Modus keempat, file foto berbentuk APK bodong. File bodong serupa layaknya modus undangan pernikahan, namun kali ini berbentuk image atau gambar yang berupa file APK.

“Biasanya pelaku mengaku sebagai kurir pengantar paket dan seakan-akan memberi informasi paket dapat terlihat setelah meng-klik file yang berformat APK namun terlihat seperti file foto tersebut,” jelasnya.

Terkait dengan hal tersebut, Agustya mengungkapkan, BRI akan selalu memberikan edukasi berbagai langkah antisipatif untuk memerangi soceng.

Soceng merupakan tindakan kejahatan dan penipuan yang dapat menimbulkan keresahan serta kerugian.

Baca juga : PDIP Jabar Mau Ulang Kejayaan Pileg 2014

BRI sebagai bank yang sangat concern terhadap keamanan bertransaksi nasabahnya senantiasa menghimbau dan mengedukasi para nasabahnya untuk menghindari menjadi korban modus kejahatan tersebut.

“Melalui campaign ini, diharapkan awareness dan kewaspadaan masyarakat semakin meningkat, terutama dalam mengenali modus dan praktik Soceng,” ucapnya.

Dengan selalu menjaga kerahasiaan data perbankan, serta dengan tetap berhati-hati dalam menerima pesan yang ada, berbagai modus penipuan soceng akan mudah untuk dihindari.

“BRI akan selalu mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuan baru soceng,” tuturnya.

Cara mengantisipasi berbagai modus tersebut antara lain, waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file berformat APK. Kenali file yang disertai pengumuman/pemberitahuan berupa ancaman dan membuatmu panik, resah, atau takut. Termasuk tidak asal klik link/file yang dikirimkan.

Baca juga : Bulog Kebut Impor Beras

“Jika sudah terklik dan install file tersebut, cepat matikan koneksi data selular dan WIFI pada perangkat. Bersihkan data dan cache aplikasi tersebut. Kemudian uninstall aplikasi tersebut,” imbaunya.

Lalu ubah username, PIN dan password mobile banking termasuk email pribadi. Lebih aman untuk dilakukan reset handphone ke factory mode atau mode pabrik.

Hubungi Contact BRI di nomor 1500017 untuk melakukan pelaporan atas indikasi modus penipuan yang terjadi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.