Dark/Light Mode

Chandra Asri Group dan Inalum Dorong Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik Nasional

Senin, 30 Oktober 2023 16:14 WIB
Chandra Arsi Alkali dan Inalum mewujudkan percepatan ekosistem kendaraan listrik dalam negeri. (Ilustrasi Istimewa)
Chandra Arsi Alkali dan Inalum mewujudkan percepatan ekosistem kendaraan listrik dalam negeri. (Ilustrasi Istimewa)

 Sebelumnya 
Lebih lanjut Erwin mengatakan, target penggunaan kendaraan berbasis baterai ini memiliki peran dalam upaya pemenuhan net zero emission (NZE) Indonesia di tahun 2060.

Karenanya, sebagai mitra pertumbuhan strategis bagi Indonesia, pihaknya menyambut baik kolaborasi ini.

“Kerja sama ini memiliki arti penting bagi kami, untuk mengimplementasikan portofolio investasi kami sebagai pendukung hilirisasi di industri pertambangan," kata Erwin.

Baca juga : Kemenkop UKM Dukung Perkembangan Industri Sepeda Motor Listrik Lokal

Ia menambahkan, dengan kerja sama ini, pihaknya dapat berkontribusi mendorong terciptanya ekosistem hilirisasi terutama di sektor mineral aluminium dan mendukung percepatan industri kendaraan listrik dalam negeri.

"Inalum merupakan mitra yang tepat, karena pengalaman dan keahlian mereka di industri ini," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha Inalum Melati Sarnita menjelaskan, kaustik soda basah yang dipasok CAA nantinya akan digunakan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), anak usaha Inalum bersama PT Antam Tbk.

Baca juga : Dassault Systèmes Dukung Percepatan Produksi Kendaraan Listrik di Indonesia

"Ini sebagai salah satu bahan baku utama untuk memproduksi alumina, melalui fasilitas smelter grade alumina refinery (SGAR) yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2025," jelas Melati.

Pada tahapan selanjutnya, kata dia, alumina tersebut nantinya akan digunakan oleh Inalum sebagai bahan baku melalui fasilitas smelternya menjadi aluminium.

Melati menjelaskan, saat ini, pihaknya fokus pada pengembangan ekosistem hilirisasi aluminium nasional dan peningkatan jumlah produksi, baik dalam hal pengembangan lingkup rantai pasok aluminium maupun pengembangan energi hijau.

Baca juga : Kemendes PDTT Dorong Percepatan Pengadaan Digital Di Daerah Tertinggal

Apalagi, pihaknya memiliki peran yang strategis mengingat aluminium merupakan salah satu bahan baku utama, yang dibutuhkan dalam pengembangan industri-industri nasional.

"Termasuk, dalam pengembangan kendaraan listrik dan baterai listrik di Republik Indonesia," ujar Melati.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.