Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sempat Dihentikan Saat Pemilu
Redam Kenaikan, Bulog Gelontorin Bansos Beras
Jumat, 16 Februari 2024 07:05 WIB
Sebelumnya
Hal ini sebagai upaya untuk menghindari adanya politisasi terhadap program Pemerintah ini. Pihaknya sudah memulai lagi penyaluran Bantuan Pangan 10 kilogram (kg) ke masyarakat yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor.
“Jaraknya kurang lebih 2 kilometer (km) dari rumah saya,” aku Bayu melalui siaran pers, Kamis (15/2/2024).
Ia menegaskan, dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini, menjadi bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu.
“Sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.
Baca juga : Menperin Siapin Insentif Buat Pabrik Mobil Listrik
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengakui, harga pangan dunia saat ini mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya faktor harga pangan dunia, lanjut Erick, fluktuasi harga pangan juga ditentukan oleh musim tanam dan musim panen.
“Karena siklusnya begitu. Harga beras dan pangan dunia sedang naik. Karena situasi geopolitik, ada peperangan di beberapa negara dan penjajahan saudara kita di Gaza,” tegas Erick, saat meninjau pasokan beras di Ramayana Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).
Meski demikian, pihaknya terus berupaya memastikan ketersediaan beras di Indonesia masih cukup aman.
Bahkan, Pemerintah juga berupaya melakukan intervensi dalam menahan gejolak harga yang lebih tinggi.
Baca juga : Harga Beras Makin Liar
“Nanti dilihat juga, bagaimana di Maret itu baru ada produksi padi, yang jumlahnya hampir surplus 3,5 juta ton,” katanya.
Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah memanggil dirinya, Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi dan Kepala Bapanas untuk melakukan intervensi pasar.
“Kami bisa pastikan stok beras cukup, itu ada 1,2 juta ton dan nanti ada masuk lagi 500 ribu ton, jadi Insya Allah cukup,” ungkapnya.
Saat ini, masyarakat memiliki sejumlah opsi jenis beras premium dengan harga Rp 69.500 per 5 kg atau Rp 54.500 per 5 kg, dengan jenis beras SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pangan).
Baca juga : Si Elang Muda Cakar Die Roten
Dengan begitu, masyarakat bisa melakukan pembelian sesuai dengan kebutuhan dan daya beli.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya