Dark/Light Mode

Pertama Di Indonesia, PLN Operasikan Stasiun Pengisian Hidrogen Untuk Kendaraan

Rabu, 21 Februari 2024 18:55 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melakukan uji coba kendaraan hidrogen setelah meresmikan Hydrogen Refueling Station milik PLN di Senayan, Jakarta. (Dok. PLN)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melakukan uji coba kendaraan hidrogen setelah meresmikan Hydrogen Refueling Station milik PLN di Senayan, Jakarta. (Dok. PLN)

 Sebelumnya 
Hidrogen untuk HRS Senayan ini dipasok dari 22 GHP milik PLN.

Selain 21 GHP eksisting, saat ini PLN telah menambah 1 GHP di PLTP Kamojang.

Total GHP tersebut mampu memproduksi 203 ton/tahun green hydrogen. Di mana 75 ton hidrogen ini digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit.

Baca juga : Hadirkan Inovasi, DKT Indonesia Resmi Kenalkan Dua Produk Terbaru

Sementara, 128 ton digunakan untuk mendukung kendaraan hidrogen.

“Total kapasitas produksi green hydrogen tersebut bisa digunakan untuk 438 mobil dalam setahun, dengan asumsi setiap mobil menempuh jarak 100 kilometer/hari,” jelas Darmawan.

Dari sisi biaya operasional, kendaraan hidrogen ini juga lebih murah dibandingkan kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau kendaraan listrik.

Baca juga : Deklarasi Di Kota Sawahlunto Junjung Tinggi Komitmen Kebangsaan

Dengan harga BBM Rp 13.000/liter, maka biaya operasional kendaraan listrik per 1 km-nya sebesar Rp 1.300,-.

Sementara kendaraan listrik, dengan biaya pengisian di SPKLU Ultra Fast Charging per kWh sebesar Rp 3.700,-, maka biaya operasional per 1 km-nya Rp 550,-.

Sementara harga hydrogen dari GHP PLN saat ini 2,3 USD/kg. Maka biaya operasional per 1 km-nya Rp 270,-.

Baca juga : Pemilu Indonesia Sukses, Iran Optimis Hubungan Solid Dengan RI Terus Berlanjut

Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih juga bisa menghemat impor BBM hingga 1,59 juta liter per tahun dan mampu mereduksi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 per tahun.

Darmawan berharap, HRS ini akan menjadi pusat inspirasi bagi pihak-pihak terkait untuk berkolaborasi dalam menciptakan ekosistem energi bersih yang lebih luas.

“Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam penerapan teknologi energi baru yang berkelanjutan, menjadikan negara ini sebagai contoh bagi negara-negara lain di dunia,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.