Dark/Light Mode

Emak-emak Menjerit Harga Pangan Melambung

Bawa Duit Rp 50 Ribu Dapat Beras Seliter, Cabe Secomot

Minggu, 25 Februari 2024 07:10 WIB
Warga antre mendapatkan beras dan sembako murah saat kegiatan Pasar Murah di halaman kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu 21/02/2024. Foto: NG PUTU WAHYU RAMA / RM
Warga antre mendapatkan beras dan sembako murah saat kegiatan Pasar Murah di halaman kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu 21/02/2024. Foto: NG PUTU WAHYU RAMA / RM

 Sebelumnya 
Hal tersebut diamini ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet. Menurut dia, melambungnya harga komoditas pangan termasuk beras sangat besar kontribusinya pada kenai­kan inflasi.

“Daya beli masyarakat kelas bawah sedikit tertolong saat ini karena ada bantuan sosial (bansos) pangan. Namun, daya beli masyarakat kelas menengah tetap tertekan karena mereka tidak dapat bansos. Ini yang harus diantisipasi Pemerintah agar pertumbuhan ekonomi tidak anjlok di kuartal pertama tahun ini,” jelas Yusuf kepada Rakyat Merdeka, Sabtu, (24/2/2024).

Yang perlu dilakukan Pe­merintah saat ini, kata Yusuf, memastikan harga komoditas pangan itu bisa ditekan secara bertahap sampai memasuki bu­lan Ramadan.

“Salah satunya melalui operasi pasar, untuk menyasar kel­ompok menengah yang tidak mendapatkan bantuan sosial dan pendapatannya belum cukup tinggi untuk bisa dikategorikan sebagai pendapatan kelas atas,” tegas Yusuf.

Baca juga : Tanah Dan Wakaf Uang Bisa Gerakkan Ekonomi Umat

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zul­has), sebelumnya juga sudah meminta jajarannya untuk fokus menjaga harga komoditas pangan, utamanya jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Jelang Ramadan, saya minta semua tetap kita fokus konsen­trasi ke sektor pangan, karena ini memerlukan perhatian khusus dari saudara-saudara sekalian,” kata Zulhas dalam Rapat Kerja Kemen­terian Perdagangan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/202 2024).

Dia juga memastikan stok beras aman jelang Ramadan dan Lebaran. Zulhas menuturkan, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sekitar 1,4 juta ton.

“Selain itu, masih ada penu­gasan importasi beras 2 juta ton pada 2024. Beras ini se­cara bertahap akan diguyur ke pasar untuk menurunkan harga, khususnya jelang Ramadan dan Lebaran,” ujar Zulhas.

Baca juga : Bulog Digeber Blusukan Ke Pasar Ritel Modern

Untuk diketahui, mendekati bulan suci Ramadan yang diper­kirakan dimulai pada 10 Maret 2024, sejumlah bahan pangan kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.

Bahkan untuk komoditas be­ras premium, ketersediaannya mulai menipis dan sulit didapat di ritel modern dan swalayan.

Di laman resmi panel harga Ba­dan Pangan Nasional (Bapanas), komoditas pangan cabe, bawang dan beras masih mengalami ke­naikan harga cukup tinggi.

Harga beras premium masih mengalami kenaikan hingga Rp 60. Harga beras premium saat ini sudah menyentuh angka Rp 16.270 per kilogram (kg) jauh dari Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp 13.900 per kg. NOV

Baca juga : Idealnya, Setiap Kelurahan Mempunyai Sekolah Negeri

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 3, edisi Minggu, 25 Februari 2024 dengan judul "Emak-emak Menjerit Harga Pangan Melambung, Bawa Duit Rp 50 Ribu Dapat Beras Seliter, Cabe Secomot"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.