Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kuota Subsidi BBM Telah Ditetapkan
Pertamina Pastikan Tepat Sasaran Dan Terjangkau
Senin, 18 Maret 2024 07:05 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, sebagai Subholding Commercial & Trading Pertamina, memastikan distribusi energi bersubsidi tahun ini dapat menjangkau masyarakat kurang mampu hingga pelosok negeri dengan harga terjangkau.
Menyoal ini, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi berharap, harga BBM saat Ramadan tidak mengalami kenaikan.
“Sesuai dengan target Pemerintah, harga BBM bersubsidi tidak naik sampai Juni 2024. Syaratnya, tidak ada perubahan harga minyak dunia,” ujar Fahmy kepada Rakyat Merdeka, Minggu (17/3/2024).
Menurut Fahmy, jika Pemerintah tidak menaikkan harga BBM subsidi, itu akan berpengaruh positif pada perekonomian. Lain halnya jika yang dikerek itu harga BBM non-subsidi, maka pengaruhnya tidak signifikan.
Baca juga : THR Dan Gaji Ke-13 Kerek Pertumbuhan Ekonomi
Misalnya BBM subsidi dinaikkan dari Rp 10 ribu per liter menjadi Rp 12 ribu per liter, otomatis akan mendorong kenaikan inflasi.
“Hal itu bisa menghambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi daya beli, sehingga Pemerintah berhitung untuk tetap menahan harga hingga Juni 2024,” katanya.
Sementara untuk BBM non-subdisi, selama ini diserahkan pada mekanisme pasar, sehingga harus tetap disesuaikan dengan harga minyak dunia.
Fahmy juga berharap penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Sebab, banyak penyaluran BBM subsidi yang tidak tepat sasaran. Dia memperkirakan jumlahnya sekitar 60 persen disalurkan kepada mereka yang sebenarnya tidak layak menerima bantuan subsidi.
Baca juga : Heru Budi: Jangan Sampai Stunting Jadi Penghambat
“Aturan membeli BBM subsidi memang harus lebih ketat lagi di lapangan. Salah satu upaya Pertamina yang membatasi hal tersebut, yakni lewat MyPertamina, agar pembelian BBM subsidi sesuai kriteria,” ucapnya.
Terkait melonjaknya permintaan LPG 3 kg selama Ramadan, Fahmy berharap tak terjadi klangkaan karena pasokan gas bersubsidi yang dikurangi, sehingga terjadi kelangkaan.
“Jangan sampai ini merugikan rakyat miskin sebagai konsumen,” ujar Fahmy.
Sebagai informasi, tahun ini Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
Baca juga : The Citizens Cetak Sejarah Baru Lagi
Sementara pada 2023, Pertamina telah menyalurkan Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Solar sebanyak 17,42 juta KL, JBT Minyak Tanah 0,49 juta KL, serta LPG Tabung 3 Kg sebanyak 8,05 juta MT.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan memastikan pihaknya siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah.
Karena itu, pihaknya melakukan inovasi demi memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran, yakni melalui program digitalisasi.
“Itu yang sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar. Mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 kilogram,” jelas Riva dalam keterangan resmi, Sabtu (16/3/2024).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya