Dark/Light Mode

Investor Buru Investasi Safe Haven

BSI Dan Pegadaian Bidik Kenaikan Bisnis Emas

Rabu, 24 April 2024 07:05 WIB
Ilustrasi investasi terdiversifikasi dengan emas sebagai safe haven. (Shutterstock)
Ilustrasi investasi terdiversifikasi dengan emas sebagai safe haven. (Shutterstock)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak investor memilih berinvestasi emas pasca memanasnya konflik di Timur Tengah (Timteng). Kondisi ini mengerek kinerja perdagangan emas Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pegadaian.

Harga emas melambung aki­bat meningkatnya eskalasi kon­flik Iran vs Israel. Hal itu terjadi karena emas masuk kategori safe haven alias pilihan investasi yang memiliki risiko rendah.

Kemarin, Selasa (23/4/2024) pagi, harga emas Antam dibuka pada level Rp 1.325.000 per gram. Harga emas turun Rp 18.000 dari sebelumnya Rp 1.343.000 per gram. Sementara harga jual kembali emas stabil di 1.223.000 per gram.

Menyoal ini, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibra­him Assuabi mengatakan, emas dan dolar AS masih menjadi primadona alias incaran banyak investor di tengah tensi geopoli­tik yang memanas. Para investor banyak yang memilih untuk berinvestasi pada safe haven, yakni dolar Amerika Serikat (AS) dan emas.

Baca juga : Saatnya Bangun Ekonomi Menuju Indonesia Emas

Bahkan, Ibrahim memperki­rakan dengan ketegangan geo­politik ini, harga emas bisa men­capai 2.500 dolar AS per ons troy, apalagi harga emas juga didukung pemangkasan suku bunga.

“Selain itu, harga emas dido­rong oleh faktor permintaan fisik bank sentral,” ucap Ibrahim ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Diakuinya, saat ini harga emas sudah terlalu tinggi. Namun dia melihat, investor masih tetap ada peluang masuk karena harganya rentan turun akibat profit taking.

Untuk itu ia menyarankan, bagi investor yang ingin masuk di koreksi bisa masuk di kisaran 2.270-2.300 per dolar AS karena secara teknikal merupakan harga yang bagus.

Baca juga : DKI Kudu Siapkan Posko Aduan Penonaktifan NIK

“Jika baru akan masuk ke emas, maka sebaiknya investor menunggu koreksi (harga emas) terlebih dahulu. Sebab, harga saat ini sudah cenderung tinggi. Koreksi akan di level 2.200 per dolar (AS),” imbau Ibrahim.

Selain emas dunia, investor bisa melirik ke emas Antam. Ibrahim memperkirakan harga emas Antam bisa mencapai Rp 1,4 juta di akhir tahun ini.

Ibrahim mengatakan, safe haven merupakan aset investasi yang aman di saat terjadi gun­cangan terhadap ekonomi dunia. Guncangan itu bisa berupa krisis ekonomi, konflik geopolitik, perang, resesi, dan guncangan lainnya.

“Melambungnya harga logam mulia mengindikasikan akan ada perubahan terhadap harga emas. Kemungkinan ada rekor-rekor baru harga emas di tahun 2024,” katanya.

Baca juga : Taeguk Warriors Dihantui Cedera

The Fed juga memproyeksi­kan pemangkasan suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini. Proyeksi itu berdasarkan keyaki­nan The Fed, bahwa inflasi akan terus menurun secara bertahap.

Prospek pemangkasan suku bunga membuat permintaan terhadap dolar AS menurun. Hal itu membuat mata uang dolar AS menurun dalam perdagangan, karena pelaku pasar beralih ke investasi emas yang lebih aman.

Tidak ingin ketinggalan dalam mengambil peluang, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan pertumbuhan bis­nis emas sebesar 30 persen di tahun ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.