Dark/Light Mode

Mendag Jajaki Peluang Ekspor Karet Ke India

Rabu, 27 Februari 2019 10:07 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto : Detik.com)
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto : Detik.com)

 Sebelumnya 
Terkait kualitas, Moenardji menegaskan, karet Indonesia masih menjadi pionir termasuk di antara anggota International Tripartite Rubber Council/ITRC) lainnya, yakni Thailand dan Malaysia. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Joko Supriyono juga menyatakan dukungannya terhadap misi dagang pemerintah.

Ia menilai, penurunan bea masuk produk turunan sawit yang diputuskan dalam misi dagang di India yang digagas Menteri Enggartiasto Lukita, diyakini akan mendongkrak penjualan komoditas andalan Indonesia tersebut.

Baca juga : Menlu Iran Mundur Lewat Instagram

Joko berharap, penurunan tarif Bea Masuk tersebut benar-benar akan terealisasi. Menurutnya, dengan penurunan bea masuk tersebut, ekspor mungkin bisa kembali lagi seperti Tahun 2016 dan 2017.

Untuk diketahui, pasca India menerbitkan kebijakan bea masuk hingga 50 persen untuk produk sawit Indonesia per-Maret 2018, ekspor sawit Indonesia ke India terus melorot. Data Gapki menunjukkan, ekspor CPO ke India pada 2016 mencapai 5,78 juta ton. Ekspor ini tumbuh 32 persen menjadi 7,63 juta ton pada 2017.

Baca juga : Garuda Muda Yakin Bawa Pulang Piala AFF Ke Indonesia

Namun pada 2018 ekpor ke India turun 12,05 persen menjadi 6,71 juta ton. Di sisi lain, harga karet alam tengah berada di level rendah sepanjang 2018 hingga awal 2019.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mendorong harga karet, salah satunya dengan menyerap karet petani untuk campuran aspal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.