Dark/Light Mode

Bangun Bisnis Traxis Travel

Kevin Busyra Tawarkan Tour Digital Saat Pandemi

Jumat, 28 Agustus 2020 14:45 WIB
Founder dan CEO Traxis, Kevin Busyra dalam diskusi IG live bersama Go Kampus Official, Kamis (27/8). (Foto: Istimewa)
Founder dan CEO Traxis, Kevin Busyra dalam diskusi IG live bersama Go Kampus Official, Kamis (27/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di usia yang masih tergolong muda, tak menjadikan Kevin Busyra (25) takut memulai passion-nya di dunia bisnis. Memiliki latar belakanga pendidikan manajemen, Kevin kini membangun bisnis traveling Traxis Travel. Meski baru seumur jagung, ia yakin bisnis traveling ini bisnis yang cukup menjanjikan dan tak pernah mati.

Traxis Trav yang dibentu setahun lalu, digawangi oleh lima orang termasuk dirinya yang terdiri dari Grandy Oley, Marvin Sulistio, Artika Sari Devi dan Kezia Warouw.

Sebagai Founder dan CEO Traxis, Kevin mencoba menawarkan bisnis traveling yang cukup unik dibanding dengan bisnis travel lainnya. Dengan moto Traxis Escape with Purpose, ia mencoba memberikan value lebih kepada traveler yang tak hanya sekadar jalan-jalan. "Jadi jalan-jalannya punya makna dan tujuan tertentu," kata Kevin dalam diskusi IG live bersama Go Kampus Official, Kamis (27/8).

Baca juga : Permintaan Benih Florikultura Melonjak Di Masa Pandemi

Kevin mengatakan Traxis dibentuk dari orang-orang yang berbeda latar belakang, ada yang dari pekerjaannya di dunia entertaiment, manajemen memutuskan untuk berkembang bersama dan percaya satu hal masuk di dunia traveling.

"Kami mencoba membangun prinsip dan bangun Traxis bukan hanya sekadar money oriented, tapi bagaimana tanggung jawab terhadap perkembangan anak muda. Nah uniknya dari bisnis Traxis adalah tak hanya sekadar hiburan, kami juga ada Traxis Learn memadukan traveling dengan edukasi," jelasnya.

"Edukasi di sini nggak cuma satu bidang, tapi semua hal. Bukan cuma sejarah, tapi juga art, bisnis, dan lainnya. Yang ingin kami tekankan di Traxis adalah, ada story ilmu yang didapat pada saat traveling dari sudut pandang pengalaman si traveler itu sendiri. Dan kisah-kisah ini yang menarik. Kalau belajar sejarah biasa dari Google juga gampang, tapi inside ini yang penting. Dan pada akhirnya kami ingin jadiin ini buku," sambung Kevin.

Baca juga : Pengamat: Sektor Pertanian Bisa Selamatkan Ekonomi Saat Pandemi

Bukan cuma itu, di Traxis juga ada berbagai macam program seperti Traxis Story, Traxis Learn maupun Traxis Spiritual. "Nah yang Traxis spiritual ini lebih ke hal religi dan self healing. Kami akan melakukan aktivitas self healing seperti yoga dan lainnya," katanya.

Namun di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, diakui Kevin jadi pukulan berat bagi sektor pariwisata. Ia mengaku banyak jadwal tour yang harus di-reschedule. "Bahkan banyak juga yang refund. Tapi cobaan ini balik lagi tergantung dari perspektif masing-masing dari kita. Bagaimana kita beradaptasi skill dengan cepat," ungkapnya.

Secara otomatis, bisnis traveling pun tak bisa apa-apa sampai pandemi ini berakhir. Tapi Kevin tetap punya alternatif cara bagimana untuk tetap survive, salah satu cara tetap aktif di dunia digital. Memanfaatkan tour digital dengan zoom, bagaimana mengajak jalan-jalan secara virtual.

Baca juga : Bangun Tower Transmisi, PLN Berhasil Listriki Pulau Meti

"Kami ini di kategori yang belum besar ya bisnisnya. Saat ini saya jadikan momentum yang bagus untuk berbenah dari sisi internal manajemen kami. Karena saat pandemi selesai, semua usaha mau besar dan kecil akan start secara berbarengan, jadi ketika kami mulai yang kecil ini sudah siap juga," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.