Dark/Light Mode

Program Perempuan Wirausaha Tangguh Dan Kreatif Dorong Pemberdayaan UMKM

Kamis, 10 September 2020 16:37 WIB
Pemilik Usaha Sabun Langis, Yomi Windi Asni/Foto: Merry Apriyani
Pemilik Usaha Sabun Langis, Yomi Windi Asni/Foto: Merry Apriyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 berdampak signifikan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Banyak yang mencari peruntungan di sektor ini.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah masyarakat yang terjun ke sektor UMKM meningkat pesat sehingga mampu menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja.

Namun di sisi lain, Survei Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyatakan, sekitar 70 persen UMKM terpaksa menghentikan kegiatan produksi sejak pandemi berlangsung.

Hal ini mendorong Tokopedia, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Asosiasi Perempuan Pengusaha Usaha Kecil (ASPPUK) berkolaborasi memberdayakan ribuan pegiat UMKM, terutama perempuan dan difabel melalui Program Perempuan Wirausaha Tangguh dan Kreatif.

Baca juga : Bayi Rawan Tertular Corona, Perbanyak Ruang NICU Dong

"Kunci menghadapi pandemi adalah kolaborasi dan inovasi. Kolaborasi ini berupaya mendorong sebanyak-banyaknya pegiat usaha lokal, khususnya UMKM, mempercepat adopsi platform digital demi mempertahankan bisnis di tengah adaptasi kebiasaan baru," jelas Vice President Communications Tokopedia Nuraini Razak.

Saat ini hampir 9 juta penjual di Tokopedia yang hampir 100 persen UMKM bahkan 94 persen berskala ultra mikro.

"UMKM punya peran signifikan dalam pemulihan ekonomi yang saat ini terdampak pandemi. Di sisi lain, Tokopedia juga berharap bisa mendorong lebih banyak masyarakat bangga buatan Indonesia,” jelas Nuraini.

Praktiknya, sebanyak 2.140 UMKM di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta mendapatkan materi edukasi berbisnis online yang didistribusikan daring.

Baca juga : Dermaster Perkenalkan Hydrafacial Terbaru dan Pertama di Indonesia

750 UMKM perempuan dan 75 UMKM difabel dengan ide bisnis terbaik lalu berkesempatan mendapatkan pendampingan lebih intensif secara offline, dalam kelompok kecil dan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

"Diharapkan memberikan akses pendampingan agar pegiat usaha mikro, khususnya perempuan dan difabel, dapat lebih tangguh dan kreatif dalam menjalankan usaha mereka melalui e-commerce," ungkap Direktur Public Affairs Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo.

Salah satu pegiat usaha yang mengikuti program ini adalah Pemilik Usaha Sabun Langis, Yomi Windi Asni. Perempuan asal Bantul-Yogyakarta ini mengembangkan usaha olahan minyak jelantah menjadi sabun cuci ramah lingkungan.

“Melalui pendampingan intensif, usaha saya bisa mendapat jaringan pemasaran baru dari platform digital Tokopedia. Kami didampingi langsung, mulai dari membuka toko online, mengunggah produk, memaksimalkan promosi hingga menyelesaikan pesanan. Semua penjelasan sangat mudah dipahami dan bisa langsung diaplikasikan,” kata Yomi.

Baca juga : Corona Kerek Perceraian

Deputy Director ASPPUK Mohammad Firdaus menambahkan, dirinya percaya setiap individu, baik perempuan maupun difabel, punya kesempatan yang sama dalam memulai dan mengembangkan usaha. Program pemberdayaan ini dapat membuka jalan para pegiat UMKM untuk bertahan di tengah situasi pandemi. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.