Dark/Light Mode

Ekonomi UI Kompak Dukung Holding BUMN Pembiayaan UMi

Selasa, 9 Februari 2021 15:50 WIB
Ilustrasi usaha Ultra Mikro (UMi). (Foto: Istimewa)
Ilustrasi usaha Ultra Mikro (UMi). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro turut mengamini. Ia bilang, pembiayaan ke UMKM selama ini masih dipandang tinggi risikonya. Pandangan ini muncul karena hingga sekarang ketersediaan data aktivitas bisnis UMKM belum terpadu dan banyak tersedia.

"Dengan pembentukan holding, data pelaku UMKM akan menjadi lebih banyak dan terintegrasi. Ini akan menjadi sentimen baik khususnya untuk pengembangan segmen UMKM lebih berkelanjutan ke depannya," ucap Ari.

Ia menyebut, data UMi dan UMKM yang terkumpul dari pembentukan holding nanti akan mampu diproses lebih baik guna menciptakan proyeksi yang lebih tepat ihwal perkembangan ekonomi nasional.

Baca juga : Holding BUMN Buka Akses Pembiayaan Mikro Lebih Cepat

Dengan basis data yang bagus, pendekatan lembaga perbankan dan pembiayaan ke pelaku usaha UMi dan UMKM pun dipastikan berjalan lebih efektif. "Terlebih, UMKM merupakan segmen yang paling cepat bangkit. Namun, perbankan memang perlu tetap memilih sektor dan debitur mana yang perlu menjadi perhatian terlebih dahulu," imbuhnya.

Selain itu, Ari menilai holding BUMN untuk UMi akan membuat pertumbuhan dan kualitas kredit UMKM lebih baik. Hai ini juga akan menjadi pendorong bank lain untuk dapat lebih gencar menjalankan program pengembangan serta penyaluran kredit ke UMKM dengan membangun rantai pasok lebih jelas.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin kemarin mengungkapkan rencana integrasi eksosistem ultra mikro ini telah mendapat lampu hijau dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), yakni komite privatisasi di bawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Baca juga : Jokowi: Wajah Negara Ditentukan Pelayanan Publik

“Dari sisi stabilitas sistem keuangan sudah dilihat sehingga kita tidak memiliki concern mengenai penerapan holding ini,” ujar wanita yang akrab disapa Srimul ini.

Integrasi BUMN untuk UMi dan UMKM, menurutnya, nanti akan menerapkan model co-existence. Sinergi dan simbiosis mutualisme antar ketiga perusahaan akan dikawal dengan pembentukan Key Performance Indicators (KPI) yang ketat.

Tujuan integrasi ekosistem UMi tersebut untuk memberikan kemudahan akses layanan keuangan formal, mengurangi biaya pendanaan usaha UMi, meningkatkan taraf hidup melalui pembagian jaminan dan bantuan sosial yang didistribusikan melalui eksosistem, selain itu peningkatan literasi keuangan nasional.

Baca juga : PLN Siap Kolaborasi Dukung Ekosistem Kendaraaan Listrik

Kementerian Keuangan menargetkan 29 juta usaha UMi dapat memperoleh akses pembiayaan pada 2024 melalui integrasi ekosistem ini. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.