Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Untuk memenuhi tantangan ini, Pertamina membuat konsep program akselerasi dengan mengajak untuk berkolaborasi (co-creation) para pekerja level Senior Vice President sebagai mentor dan assesor, untuk mengembangkan generasi pemimpin berikutnya.
Co-creation tahap pertama ini dibantu oleh dua senior advisor, Dr Bob Aubrey dan Dr Hora Tjitra, yang sebelumnya memimpin studi mengenai budaya belajar Pertamina sehingga mengenal baik perusahaan. Mereka menghasilkan 16 kapabilitas pemimpin masa depan, yang dibutuhkan untuk mencapai perusahaan energi berkelas dunia.
Baca juga : KPU Undang 170 Delegasi Pantau Pemilu
Pemetaan itu dengan jelas menerangkan bahwa “one size fits all” kapabilitas, tidak akan memberikan kedalaman yang dibutuhkan untuk memimpin bisnis energi yang kompleks, dan berubah secara dinamis mengikuti perkembangan zaman.
Oleh karena itu, selama dua tahun, pekerja level manajer pilihan tersebut mengikuti pembelajaran yang akan membentuk mereka menjadi pemimpin akan memiliki sejumlah kapabilitas umum dan kapabilitas spesifik yang dibagi menjadi empat 4 program accelerators dalam kerangka kerja Catalyser. Yakni enterprise, energy, global, dan technology.
Baca juga : Siap Digelar, Konser Putih Bersatu Untuk Kemenangan
Program Enterprise adalah pengembangan kapabilitas dan pola pikir kepemimpinan untuk mengembangkan dan menciptakan bisnis dan strategi, perubahan, dan teknologi yang terkemuka.
Program Energy merupakan pengembangan kapabilitas dan pola pikir kepemimpinan untuk mengembangkan sumber energi untuk minyak, gas, panas bumi, petrokimia, aplikasi energi terbaru atau terbarukan. Program Global adalah pengembangan kapabilitas dan pola pikir kepemimpinan untuk bisnis internasional dan bekerja lintas budaya.
Baca juga : Gagal Masuk Semifinal, Persija Bidik Piala AFC
Sedangkan Program Technology adalah kapabilitas dan pola pikir kepemimpinan, untuk mengantisipasi dan beradaptasi terhadap perubahan dan disrupsi teknologi.
Tahapan kedua co-creation diawali dengan rumusan Request for Proposal (RFP) untuk mengidentifikasi mitra belajar yang paling tepat untuk masing-masing accelerator. RFP dikirim ke 12 penyedia pembelajaran kelas dunia. Beberapa di antaranya adalah sekolah bisnis dan firma konsultan dan lainnya, yang merupakan spesialis dalam bidang energi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya