Dark/Light Mode

Kolaborasi Harus Terus Dibangun

Moncer Di Tengah Pandemi, Industri Sawit Tumbuh 13,6 Persen Dan Serap 16 Juta Tenaga Kerja

Rabu, 7 April 2021 20:49 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Berangkat dari konteks tersebut,  Menko Perekonomuan Airlangga Hartarto menekankan, Indonesia memiliki posisi strategis dalam menentukan arah industri kelapa sawit global ke depannya.

"Indonesia juga telah berkomitmen menghadirkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan berkeadilan, bukan hanya di tingkat nasional, namun juga di dunia internasional,” tutur Airlangga, ketika memberikan keynote speech dalam International Webinar: Sustainable Palm Oil Development in Indonesia, di Jakarta, Rabu (7/4).

Baca juga : Transformasi Digital di Tengah Pandemi, Begini Terobosan BRI

Kebijakan terbaru yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo untuk mengakselerasi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan adalah Peraturan Presiden (Perpres) No. 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia, atau yang biasa dikenal sebagai Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

“Peraturan ini mewajibkan seluruh perusahaan dan pekebun sawit di Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi ISPO, sebagai jaminan bahwa praktik produksi yang dijalankannya telah mengikuti prinsip dan kaidah keberlanjutan,” jelas Airlangga.

Baca juga : Sri Mulyani Pasang Badan

Sebelum adanya Perpres tersebut, sudah dikeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB) 2019-2024.

Peraturan itu dimandatkan kepada 14 kementerian/lembaga (K/L) dan 26 provinsi penghasil sawit di seluruh Indonesia. 

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Ekspor Oleokimia Tembus 3,5 Juta Ton

“Saya meyakini, kerja sama dan kolaborasi dalam membangun kelapa sawit berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan. Kami tidak dapat bekerja sendiri, tanpa dukungan dari pemangku kepentingan lainnya. Mulai dari perusahaan hulu hingga hilir, hingga masyarakat. Kita di Indonesia pun tidak dapat bekerja sendiri, tanpa dukungan dari dunia internasional,” terang Airlangga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.