Dark/Light Mode

IMF Patok 3,9 Persen

Ekonomi 7 Persen, Bye-bye...

Kamis, 29 Juli 2021 08:17 WIB
Pertumbuhan ekonomi dihantam Corona/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Pertumbuhan ekonomi dihantam Corona/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) juga memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Lembaga pemeringkat internasional tersebut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya 3,4 persen. Sebelumnya, S&P memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 4,4 persen. Menurut mereka, peningkatan angka kasus harian Covid-19 memberatkan roda pemulihan ekonomi. Apalagi, pemerintah menerapkan PPKM.

Sebelum IMF dan S&P, Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia sudah lebih dulu menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2021. Dalam laporan ADB berjudul Asian Development Outlook Supplement-July 2021, Selasa lalu, lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya 4,1 persen. Proyeksi tersebut turun dari prediksi sebelumnya yang sebesar 4,5 persen.

Baca juga : Sri Mulyani Masih Pede Ekonomi Kuartal II Tumbuh 7 Persen, Ini Alasannya

Alasannya, kurang lebih sama. Adanya PPKM akan menghambat proses pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebenarnya sudah mulai terlihat di kuartal II-2021.

Bagaimana tanggapan Pemerintah? Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, Indonesia akan berupaya keras dalam mempertahankan prospek perekonomian domestik sekaligus mengendalikan pandemi.

Strategi ke depan akan terus fokus dalam menurunkan angka kasus harian Covid-19, melindungi kesejahteraan masyarakat, mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta terus meningkatkan daya saing. Selain itu, Indonesia juga terus fokus pada kebijakan prioritas di bidang kesehatan, seperti percepatan vaksinasi, memperkuat 3T, dan mendorong disiplin penerapan protokol kesehatan.

"Sementara untuk membantu masyarakat terdampak di tengah penerapan kebijakan PPKM, APBN hadir memberi perluasan perlindungan sosial dan dukungan bagi UMKM, yang diiringi upaya percepatan penyalurannya," ujar Febrio, dalam keterangannya, kemarin. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.