Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Peringkat ESG Pertamina Naik, Jadi Nomor Satu Dunia
- Pemberdayaan Wanita Dan Kesetaraan Gender Perkuat Aksi Mitigasi Perubahan Iklim
- Setelah 111 Tahun, Klub Legenda Pele Terdegradasi Dari Liga Teratas Brasil
- 5 Strategi Petrokimia Gresik Minimalisir Emisi Karbon 1,2 Juta Ton Setahun
- Cara Gibran Atasi Stunting di Daerah Kumuh: Perbaiki Sanitasi & Bedah Rumah
Kantongi Omzet Rp 100 Juta Per Bulan
Industri Kreatif Digital Naik Daun
Rabu, 8 Mei 2019 17:57 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap bahwa industri kreatif digital saat ini tengah naik daun karena banyak dipilih oleh kalangan milenial dalam berbisnis. Industri tersebut pun diprediksi bakal semakin tumbuh seiring berkembangnya teknologi.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar mengungkapkan, industri kreatif digital menjadi pilihan milenial karena omset yang bisa didapatkan tidak sedikit. “Omzet yang didapat bervariasi, mulai dari Rp 10 juta sampai 100 juta setiap bulan,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Penyaluran Kredit CIMB Niaga Naik Tipis
Ia mengatakan, tumbuhnya industri kreatif digital karena saat ini semakin banyak program yang memudahkan milenial dalam membangun startup. Termasuk program Inkubasi Bisnis (Inbis) TohpaTI dari Kemenperin untuk membina wirausaha yang ada.
“Setiap tahun, Inbis TohpaTI menghasilkan sekitar 9 hingga 11 tim startup di bidang animasi, desain, dan software developer. Beberapa alumni ada yang sudah mendapat investasi hingga Rp 100 juta,” ungkap Haris.
Baca juga : Garuda Kena Getah Boeing
Menurut Haris, pihaknya terus mendorong tumbuhnya wirausaha industri baru dalam menyambut peluang era ekonomi digital. Upaya strategis dari salah satu program prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. “Pengembangan wirausaha baru ini terutama berfokus pada industri kreatif, yang telah mampu memberikan kontribusi besar terhadap PDB dengan mencapai Rp 1.000 triliun pada tahun 2018,” katanya.
Adapun tiga sub sektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif digital, yakni industri kuliner sebesar 41,69 persen, disusul industri fesyen 18,15 persen, dan industri kriya 15,70 persen. Bahkan, industri animasi saat ini cukup potensial berkembang, pertumbuhannya sudah di atas 6 persen. Haris menuturkan, upaya konkret yang dilakukan pemerintah untuk mendorong jiwa wirausaha para pegiat industri kreatif, antara lain memfasilitasi dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat).
Baca juga : Bulog Sukses Digitalisasi Sistem Pergudangan
Kompetensi teknis seperti Programming, Data Science, Cyber Security, System Integrator, serta Desain dan Pemodelan animasi diyakini menjadi modal utama para pelaku industri kreatif digital. “Kami juga ingin terus meningkatkan motivasi dan bakat kepemimpinan para generasi muda agar siap menghadapi era digital di industri 4.0,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya