Dark/Light Mode

Kantongi Omzet Rp 100 Juta Per Bulan

Industri Kreatif Digital Naik Daun

Rabu, 8 Mei 2019 17:57 WIB
Kantongi Omzet Rp 100 Juta Per Bulan Industri Kreatif Digital Naik Daun

 Sebelumnya 
Guna menumbuhkan startup baru serta memacu pembangunan industri digital di Tanah Air, Kemenperin juga menyelenggarakan acara Kampoeng IT 2019. Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2016, acara tahunan ini telah berhasil menarik lebih dari 100 peserta yang berlaga di Lomba Ide Bisnis Digital, Lomba Pemrograman, Data Science, hingga Kompetisi e-Sport.

“Pada tahun ini, kami juga menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan SDM industri kreatif dengan Asosiasi Pengusaha TIK Nasional, LIPI, Asosiasi Industri Animasi Indonesia, serta Maxx Animation dan Lintas Imaji Studio,” tutur Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar Paryono.

Baca juga : Penyaluran Kredit CIMB Niaga Naik Tipis

Paryono mengemukakan, Kampoeng IT 2019 ini secara khusus ditujukan sebagai wadah kolaborasi akademisi, wirausaha baru binaan Inbis TohpaTI, asosiasi industri, komunitas industri kreatif. Serta perusahaan startup dari kota Denpasar. “Menariknya, total 20 tim pemenang Kampoeng IT juga akan memamerkan kreativitas di acara pameran. Mereka dapat mempresentasikan idenya kepada calon investor atau audiens yang hadir,” tuturnya.

Paryono berharap, BCIC atau TohpaTI berhasil menjadi wadah yang produktif dalam mencetak SDM kreatif di bidang multimedia, animasi, kriya dan barang seni. “Seperti yang kita lihat, Market Hub, Simalu, Inidia Studio dan Cokelat Panas Creative adalah beberapa contoh yang pelaku startup yang membuat software dan aplikasi unggulan. Ini adalah contoh dari perkembangan ekonomi digital yang dihasilkan oleh anak-anak Indonesia,” ujarnya.

Baca juga : Garuda Kena Getah Boeing

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengungkap, berbagai program dan diklat sangat dibutuhkan industri kreatif digital. Apalagi, saat ini ada 1. 88,9 persen pelaku kreatif yang membutuhkan bimbingan.

“Potensi pengembangan pasar dan pendapatan bisnis bagi pemegang lisensi kekayaan intelektual (IP) ini sangatlah besar,” ujarnya. Ia berharap, semakin banyaknya program dan diklat bisa semakin menumbuhkan industri kreatif digital.

Baca juga : Bulog Sukses Digitalisasi Sistem Pergudangan

“Kami berharap program dapat mendorong peningkatan ekspor dan produk domestik bruto ekonomi kreatif melalui penjualan lisensi karya, baik di dalam maupun di luar negeri. Sumber daya yang dikomersialisasikan tidak mempunyai kuotasi,” harap Triawan. (ASI)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.