Dark/Light Mode

Mau Jadi Negara Kaya

Kita Nggak Boleh Bermental Kere…

Selasa, 21 September 2021 06:40 WIB
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (Foto: Istimewa).
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Akibat pandemi Covid-19, kata Suharso, Indonesia setidaknya harus tumbuh rata-rata 6 persen agar mampu ter­lepas dari jeratan pendapatan kelas menengah sebelum tahun 2045.

Padahal, sebelum ada pan­demi pemerintah sudah mem­perhitungkan Indonesia hanya perlu tumbuh rata-rata 5,7 persen per tahun.

Baca juga : Negerinya Kaya Rakyatnya Kere

“Tanpa pertumbuhan ekono­mi tinggi, kita tidak akan mencapai higher income yang kita inginkan. Bisa sampai ta­hun 2036 (kita terjebak dalam middle income trap) kalau per­tumbuhan biasa saja. Bahkan 2045 pun belum lepas kalau ekonominya begini terus,” ujar Suharso.

Ekonom Institute for Develop­ment of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menilai, Indonesia sulit keluar dari kelompok negara berpenda­patan menengah bawah akibat inkonsistensi dalam struktur ekonomi.

Baca juga : Pengamat: KPK Tak Boleh Berhentikan 75 Pegawai Yang Gagal TWK

Heri mengatakan, inkonsistensi terlihat pada porsi tenaga kerja yang menumpuk di sektor-sektor dengan kontribusi minim terhadap PDB.

“Kue ekonomi kecil dipere­butkan banyak orang, sedangkan yang besar diperebutkan sedikit orang,” ujarnya.

Baca juga : Hadapi Era Digital, BRI Beri Pembekalan Kehumasan

Menurut Heri, sebagian besar Sumber Daya manusia (SDM) Indonesia bekerja di sektor per­tanian dan perdagangan. Pada­hal, penyumbang terbesar PDB adalah sektor industri. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.