Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Berpotensi Serap 4,4 Juta Lapangan Kerja
Golkan Ekonomi Hijau, RI Butuh Dana Rp 308 T
Senin, 27 September 2021 06:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah memastikan memberikan perhatian lebih pada transformasi ekonomi hijau alias ramah lingkungan (green economy). Apalagi, pengembangan konsep ekonomi berbasis ramah lingkungan itu berpotensi menyerap 4,4 juta lapangan pekerjaan.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, konsep ekonomi hijau atau ekonomi sirkular membawa dampak positif bagi lingkungan dan pertumbuhan berbagai sektor lainnya. Namun demikian, untuk merealisasikannya, membutuhkan investasi cukup besar.
“Untuk mengembangkan ekonomi hijau, Pemerintah membutuhkan investasi tahunan kurang lebih sebesar 21,6 miliar dolar AS. Atau setara Rp 308 triliun,” ungkap Airlangga, di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Kebijakan Cukai Tembakau Jangan Abaikan Industri, Buruh, Dan Petani
Selain menyerap banyak tenaga kerja, Ketua Umum Partai Golkar ini mengklaim konsep ekonomi hijau dapat meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Airlangga memaparkan, pengembangan ekonomi hijau memiliki sejumlah tantangan. Di antaranya, masalah kapasitas kelembagaan, akses finansial, dan teknologi.
Konsep ekonomi hijau, lanjutnya, merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan recycling, yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah.
Baca juga : Pemulihan Ekonomi Bisa Lewat Kebijakan Moneter
Model pengembangan ekonomi tersebut sangat potensial bagi Indonesia.
“Konsep ini bukan hanya pengelolaan limbah, tetapi juga selanjutnya menggunakan proses produksi. Dimana bahan baku dapat digunakan berulang-ulang. Sehingga akan terjadi saving yang besar, terutama untuk sumber daya alam,” katanya.
Selain berdampak langsung, menurut Airlangga, ekonomi hijau juga akan memberi kontribusi pada upaya pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
Baca juga : Kemenparekraf Harap PKB Ke-43 Bangkitkan Ekonomi Pulau Dewata
“Kita berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca pada tahun 2030 sebesar 29 persen. Dan, apabila ada kerja sama internasional, ini dapat ditingkatkan menjadi 41 persen,” imbuhnya.
Airlangga mengungkapkan, konsep pembangunan rendah karbon telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dan peta jalan pencapaian NDC Indonesia 2030.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya