Dark/Light Mode

Erick Bersyukur Restrukturisasi Berjalan Mulus

PTPN dan Krakatau Steel Dulu Tekor, Kini Untung

Sabtu, 2 Oktober 2021 06:50 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)

 Sebelumnya 
“Fokus saya ketika bergabung adalah mencarikan solusi dan melihat ke depan agar Krakatau Steel bisa selamat terlebih da­hulu,” ungkap Silmy.

Ia memastikan, satu per satu masalah di Krakatau Steel sudah diatasi dengan baik. Mulai dari pe­rusahaan yang lama tidak untung, pabrik yang tidak efisien, maupun proyek yang belum selesai dan kini sudah banyak yang rampung.

Libatkan Penegak Hukum

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talat­tov mendorong Kementerian BUMN melibatkan penegak hu­kum dalam menelusuri dugaan korupsi di balik besarnya utang di sejumlah BUMN.

Baca juga : Raup Laba Bersih Rp 609 Miliar, Krakatau Steel Makin Joss

“Kalau dugaan ini cepat ditindaklanjuti penegak hukum, maka akan memberikan stigma positif bagi Pemerintah, BUMN maupun dan investor,” tutur Abra kepada Rakyat Merde­ka kemarin.

Sebelumnya, Menteri Erick mengatakan, deretan perusahaan negara yang terlilit utang jumbo, diduga kuat akibat praktik korup­si. Sejak 2019 lalu, Krakatau Steel tengah melakukan restrukturisasi utang senilai 2,2 miliar dolar AS atau setara Rp 31 triliun.

“Krakatau Steel itu punya utang 2,2 miliar dolar AS, salah satunya investasi 850 juta dolar AS atau senilai Rp 12,1 triliun untuk proyek Blast Furnace. Itu tidak bagus, dan ada indikasi korupsi. Pasti akan kita kejar upaya penegakan hukumnya,” beber Erick dalam webinar, Selasa (28/9).

Erick bersyukur, proses restrukturisasi emiten berkode saham KRAS itu dan beberapa BUMN berjalan baik. Salah satunya yang kini dilakukan Krakatau Steel adalah integrat­ed kawasan industri baja yang dikelola secara profesional.

Baca juga : PTPN Group Kantongi Laba Rp 1,45 T

“Ini diperbaiki supaya ada funding untuk mencicil utang yang 2 miliaran dolar itu tadi,” sebut eks Bos Inter Milan ini.

Langkah yang dilakukan Krakatau Steel ini, sambung Erick, membuat confidence part­ner di industri baja. Bagaimana Krakatau Steel bisa menjaga sup­ply chain dengan mengurangi impor baja, dengan kualitas dan harga yang kompetitif.

Restrukturisasi, perbaikan utang, cash flow ditambah ada proyek-proyek juga baik, akhirnya yang tadi rugi 8 tahun, seka­rang Krakatau Steel bisa untung Rp 800 miliar,” imbuh Erick.

Begitu juga dengan PTPN yang utangnya mencapai Rp 47 triliun. Padahal industri kebun kelapa sawit swasta tetap un­tung. Namun, saat ini restrukturisasi tengah dilakukan PTPN dibantu bank pelat merah mau­pun pihak internasional.

Baca juga : Top, Kinerja Krakatau Steel Dan PTPN Mulai Mengkilap

“Sempat ribut karena ada pengurangan atau efisiensi direksi saat holding. Sekarang PTPN fokus harga sawit, sehingga ba­gus kinerjanya. Yang tadinya rugi Rp 1,4 triliun sekarang untung Rp 2,3 triliun,” kata Erick. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.